JAKARTA, PUBLIKASI – Kontijensi merupakan suatu kondisi, situasi atau peristiwa yang dapat menyebabkan kerawanan sehingga menimbulkan krisis yang mempengaruhi terhadap tata kehidupan atau tata hubungan masyarakat yang terdiri atas ancaman bersenjata dan ancaman non militer. Seperti ada pepatah mengatakan “sedia payung sebelum hujan”, tepat digunakan dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga. Sebuah pilihan, rasa optimisme yang tetap harus dilakukan dan tetap bertindak dan fokus terhadap pencapaian tujuan dalam menghadapi kejadian yang tidak diharapkan.
Jajaran Komando Lintas Laut Militer melaksanakan rapat kelompok kerja penyusunan rencana pelibatan (Renlibat) Kolinlamil dalam mengatasi Kontinjensi Kotama Operasi TNI tahun 2025 yang berlangsung di Gedung Laut Nusantara Mako Kolinlamil, Rabu (17/1). Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo, PSC(J)., M.M.S., M.A., CHRMP memimpin rapat Penyusunan Rencana Keterlibatan (Renlibat) Kolinlamil Dalam Mengatasi Kontijensi Tahun 2025. Hadir dalam rapat tersebut Kepala Staf Kolinlamil, Pejabat Utama dan sejumlah Kasatker Kolinlamil. Namun juga diikuti secara video conference oleh Satuan Lintas Laut Militer 2 di Surabaya dan Satuan Lintas Laut Militer 3 di Makasar serta prajurit KRI jajaran Kolinlmail yang saat ini tengah berada di daerah operasi. Kegiatan diawali dengan paparan informasi situasi intelijen dalam cakupan global, regional dan nasional serta paparan data kekuatan Kolinlamil dan strategi operasi pelibatan tahun 2025 oleh Asisten Operasi Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Ronald Rarun.
Dalam sambutannya, Panglima Kolinlamil mengatakan Kontijensi harus diantisipasi dengan melibatkan seluruh Kotama operasi TNI sesuai dengan perintah Panglima TNI. Karena sangat mungkin terjadi dimasa depan. Ancamannya bisa bersenjata ataupun ancaman non militer.
“Sedangkan rencana pelibatan (renlibat) merupakan suatu dokumen pendukung yang disusun oleh kotama operasi TNI terpusat sebagai pedoman pelibatan atau perbantuan satuannya kepada kekuatan kewilayahan dan merupakan bagian sub lampiran rencana operasi (RO). Selain juga sub lampiran rencana pelibatan pada dokumen rencana tindakan kontijensi yang disusun kotamaops TNI kewilayahan.” Ungkap Pangkolinlamil.
Lebih lanjut Pangkolinlamil menekankan perlunya pengklasteran kontijensi terkini sesuai dengan tugas Kolinlamil sehingga sebagai Kotamaops Kolinlamil memiliki peran yang jelas dalam mendukung terciptanya stabilitas dan keamanan nasional, antara lain Pertama lengkapi situasi intelijen berdasarkan data dan fakta dari perkembangan situasi atau kejadian yang telah lalu, Kedua optimalkan pengerahan kekuatan dan kemampuan Kolinlamil pada pelibatan dalam mendukung, menghadapi, mengatasi dan menanggulangi berbagai macam kontijensi yang akan terjadi dan Ketiga optimalkan penyiapan prajurit Kolinlamil untuk pelaksanaan pelibatan.
Sebelum menutup rapat, Pangkolinlamil menyampaikan instruksi kepada masing bidang dan meminta seluruh pejabat terkait untuk bekerja dengan menepati waktu penyusunan renlibat dan tetap mengedepankan tertib administrasi serta menjalin kerjasama dan koordinasi dengan satuan/instansi lain dalam menghadapi kontijensi tahun 2025.
“Saya instruksikan agar seluruh pihak terkait menyiapkan sumber daya manusia yaitu prajurit Kolinlamil dan alutsista berupa KRI yang kita miliki untuk selalu siap di-deploy dalam rangka menghadapi kontijensi. Khusus alutsista, harus dalam posisi siap siaga, tidak boleh ada kendala teknis sedikitpun,” tegas Pangkolinlamil. (Andi Roesman Rola)