Mesir,PUBLIKASI – Di temukan110 makam kuno di sepanjang Delta Sungai Nil oleh Tim Arkeolog Mesir. Makam tersebut menurut Kementerian Purbakala Mesir digali dari sebuah situs bernama Koum el-Khulgan yang terletak sekitar 150 km timur laut Kairo. Dari sekian banyak makam yang ditemukan, 73 kuburan berasal dari 5500 hingga 5000 tahun yang lalu, saat Mesir sedang dalam proses penyatuan.
Selama masa tersebut, hieroglif pertama kali muncul di Mesir dan pemerintah pusat akan terbentuk. Mengutip Live Science, Kamis (28/4/2021) di antara ke-73 makam itu banyak yang berbentuk oval dan menariknya berisi jenazah manusia yang dikuburkan dalam posisi jongkok. Kepala jenazah juga menghadap ke barat, arah di mana orang Mesir kuno percaya bahwa di sana lah orang-orang yang telah mati akan tinggal.
Selain itu, di dalam salah satu makam ada kerangka bayi yang dikuburkan di dalam pot. Tak hanya menemukan sisa-sisa kerangka manusia saja. Para arkeolog Mesir juga menemukan barang-barang di makam yang sebagian besar terdiri dari bejana tembikar, termasuk mangkuk yang dihias dengan pola geometris. Sementara 37 makam lainnya bertanggal sekitar 1640 SM hingga 1540 SM atau antara 3660 dan 3560. Periode tersebut merupakan periode di mana Hyksos, sebuah kelompok dari Asia memerintah Mesir utara. Dari ke-37 makam ini, para arkeolog mesir melihat karakteristik tersendiri pada makam kuno tersebut, yang cenderung berbentuk persegi panjang dan menyimpan jenazah dalam posisi memanjang.
Cincin perak juga ditemukan di beberapa makam berbentuk persegi panjang ini. Di salah satu makam, tim juga menemukan semacam batu segel dengan tulisan hieroglif di atasnya.
Pejabat Mesir kuno biasanya memasang segel semacam itu sebagai tanda untuk mengidentifikasi pejabat mana yang membuatnya.
Meski makam persegi panjang punya ciri tersendiri, tetapi makam tersebut ternyata juga memiliki beberapa kesamaan, yakni berbentuk oval.
Misalnya, pada kepala jenazah, sama-sama diletakkan menghadap ke barat dan salah satu makam yang berisi bayi yang dikuburkan dalam pot.
Mengutip Phys, temuan-temuan tersebut memang merupakan satu rangkaian penemuan arkeologi dalam beberapa tahun terakhir. Mesir berusaha mencari publisitas dengan harapan dapat menghidupkan kembali sektor pariwisatanya. Industri pariwisata mereka mengalami penurunan akibat gejolak pemberontakan yang terjadi tahun 2011 dan juga pandemi virus corona yang masih menghantui dunia hingga sekarang. Seperti diberitakan Kompas.com, tahun lalu arkeolog juga menemukan 160 peti mati di Saqqara, sebuah kota kuno bagi orang mati. Menariknya, beberapa dari peti-peti mati tersebut disegel dengan kutukan mumi. Kutukan tersebut dimaksudkan untuk melindungi, serta memperingatkan siapa pun yang berusaha untuk menodai makam tersebut.*Red