Jakarta, PUBLIKASI – Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) segera menyerahkan usulan nama-nama calon pengganti Kapolri Jenderal Idham Azis, yang akan pensiun pada Januari 2021, kepada Persiden Joko WIDODO (Jokowi).
“Kapolri Jendral Idham Azis akan pensiun 1 Februari 2021, sehingga dalam waktu dekat kami akan memberikan pertimbangan kepada presiden,” kata juru bicara Kompolnas, Poengky Indarty, Minggu (29/11).
Kendati demikian, Poengky tidak memberi tahu pasti kapan penyerahan rekomendasi usulan nama untuk mengisi kursi Korps Bhayangkara tersebut.
“Dalam waktu dekat lah,” ujarnya yang belum mau membeberkan kapan rencana tersebut dilakukan.
Poengky juga masih merahasiakan berapa nama yang akan diusulkan kepada Presiden. Ia meminta kepada semua pihak untuk bersabar, sebab Kapolri Jenderal Idham Azis masih terhitung lebih dari satu bulan untuk menjabat.
“Terkait berapa nama, mohon bersabar ya,” tandasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan Pasal 28 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri disebutkan bahwa Kompolnas menjadi menjadi salah satu institusi yang memiliki kewenangan untuk memberi usul dan pertimbangan-pertimbangan kepada presiden dalam pengangkatan atau pemberhentian kapolri.
Sebelumnya Poengky mengungkapkan, dalam memberikan usulan itu pihaknya akan merujuk pada Pasal 11 ayat (6) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.
Di mana lanjut dia, dalam pasal tersebut dikatakan bahwa calon kapolri adalah pati Polri yang masih aktif dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier.
“Yang dimaksud dengan jenjang kepangkatan ialah prinsip senioritas dalam arti penyandang pangkat tertinggi di bawah Kapolri,” jelasnya.
Adapun yang dimaksud dengan jenjang karier ialah pengalaman penugasan dari perwira tinggi calon Kapolri pada berbagai bidang profesi Kepolisian atau berbagai macam jabatan di Kepolisian.
“Kompolnas akan melihat data track record, integritas dan prestasi calon-calon Kapolri, serta akan memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk calon-calon yang track record, integritas dan prestasinya terbaik,” tandasnya.
Bocoran
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, menilai ada tiga nama jenderal yang berpeluang kuat menggantikan Idham Aziz.
“Dari info yang ada di sekitar istana yang dianggap kuat ada tiga calon Kapolri, yakni Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar,” kata Ujang, Sabtu (28/11).
Menurut Ujang, ketiga nama tersebut hanya tinggal menunggu pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Hanya tinggal tingkat kenyamanan dan chemistry dengan Jokowi saja. Ketiganya memenuhi syarat dan ketiganya memiliki kedekatan dengan Jokowi,” ungkapnya.
Sedangkan Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti membeberkan sejumlah persoalan yang harus dibenahi Polri. Ray mengatakan, ada dua hal yang harus dibenahi. Pertama persoalan reformasi struktur.
“Struktur itu berkaitan dengan jabatan-jataban yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan penegakan hukum dan ketertiban masyarakat,” kata Ray Rangkuti, Sabtu (28/11).
Kedua berkaitan dengan kultur sikap profesionalisme kepolisian. Menurutnya persoalan kultur harus benar-benar menjadi perhatian kapolri baru. Pasalnya, kemampuan polisi dalam mengayomi, penegakan hukum dan ketertiban semakin ditantang.
“Berbagai penanganan polisi, khususnya terkait dengan aksi-aksi massa yang berhubungan dengan kebijakan pejabat politik cenderung kurang profesional, begitu juga dengan penegakan hukum atas sikap kritis masyarakat,” ujar Ray. (Red)