Jakarta, PUBLIKASI — PT PLN (Persero) Unit Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) mencatat konsumsi listrik di wilayah Ibu Kota turun hingga 13 persen selama penerapan PPKM Level 4 pada Juli 2021. Namun, konsumsi listrik kembali naik setelah status PPKM turun ke level 3.
“Sebelum dan sesudah PPKM Level 4, catatan kami kebutuhan listrik turun 13 persen,” kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Disjaya Doddy Pangaribuan saat dihubungi di Jakarta, Jumat (3/9) sore.
Ia menjelaskan, penerapan PPKM Level 4 berpengaruh pada turunnya penjualan listrik BUMN tersebut karena konsumsi listrik yang minim pada sektor bisnis dan perkantoran, terutama kantor Pemerintah yang memberlakukan sistem kerja dari rumah (work from home/WFH). Selain itu, toko ritel, pusat perbelanjaan dan restoran juga dibatasi jam operasionalnya sehingga mengakibatkan turunnya konsumsi listrik harian.
Tapi, konsumsi listrik mulai meningkat setelah penyesuaian aturan pada PPKM Level 3. Pusat perbelanjaan dan restoran yang mulai dibuka kembali membuat penurunan terhadap konsumsi listrik melambat.
“Saat PPKM level 3 ini memang sudah mulai naik. Kalau kami melihat yang tadinya turun 13 persen, sekarang masih turun juga tapi 10 persen. Jadi, sudah naik 3 persen dari PPKM Level 4 ke Level 3,” kata Doddy.
PLN Disjaya menargetkan pertumbuhan konsumsi listrik pada tahun ini bisa mencapai 2,5 persen atau meningkat dibandingkan realisasi tahun lalu yang anjlok 5,6 persen. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat pemakaian listrik pada semester I-2020 di wilayah Jakarta dan Tangerang berfluktuasi dengan rata-rata 2.633,7 gigawatt hour (GWH).
Untuk mendongkrak konsumsi listrik pada tahun ini, PLN Disjaya akan mendorong gaya hidup yang serba listrik (electricity lifestyle).Masyarakat diajak menggunakan kompor listrik induksi, kendaraan bermotor listrik hingga pemanfaatan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). *Ristia