Safari Dakwah Prawita GENPPARI di Pesantren Qur’an Al Binaa, Arjasari – Bandung

“Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar dan motivasi berprestasi para santri di berbagai pondok pesantren yang ada di tanah air, Prawita GENPPARI secara konsisten dan berkesinambungan terus melakukan berbagai upaya peningkatan SDM melalui berbagai program pelatihan, seminar maupun ceramah – ceramah motivasi lainnya. Hal ini dilakukan karena menyadari betul bahwa kualitas SDM merupakan kata kunci untuk menjalani kehidupan yang lebih baik “, ungkap Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Bandung, Kamis (2/12).

Hal ini dilakukan dengan merujuk pada pengalaman mengajarnya di beberapa perguruan tinggi, baik perguruan tinggi yang ada di tanah air maupun perguruan tinggi luar negeri. Ternyata motivasi menjadi kata kunci dan faktor pendorong munculnya semangat dan daya juang belajar yang maksimal. Apalagi fakta – fakta menunjukan bahwa orang Indonesia sesungguhnya cerdas – cerdas, hanya saja masih banyak orang yang tidak termotivasi sehingga kecerdasannya tidak tampak. Oleh karena itu dengan didasari semangat perjuangan dan pengabdian pada tanah air, seluruh jajaran pengurus Prawita GENPPARI harus aktif membangun negeri melalui berbagai program motivasi, baik di sekolah umum maupun sekolah – sekolah berbasis keagamaan agar sama – sama bisa maju dan semua berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Begitupun dengan kegiatan yang dilakukan di pesantren Qur’an Al Binaa, Arjasari kabupaten Bandung ini. Seluruh santri dan ustadz/ ustadzah begitu antusias dan secara seksama memperhatikan betul apa yang disampaikan dan dijelaskan secara detail oleh Dede Farhan Aulawi selaku Ketum DPP Prawita GENPPARI yang didampingi jajaran pengurus lainnya. Jejak juang Prawita GENPPARI memang sudah tidak diragukan lagi. Terus bekerja dengan ikhlas dan tanpa pamrih, merupakai nilai – nilai organisasi yang ditanamkan sejak awal dalam pergerakan organisasi.

Kemudian Dede juga menambahkan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang paling mendasar dan harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi. Bahkan motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan dalam hidup seseorang. Bahkan Skiner dan ahli teori tingkah laku mengungkapkan tidak perlu memisahkan antara teori belajar dan motivasi.

Tak lupa Dede juga mengingatkan tentang perlunya menanamkan nilai – nilai akhlaq bagi anak didiknya. Jadi apapun mata pelajaran yang dipegang oleh seorang pengajar, jangan lupa untuk menyisihkan waktu sekitar 20% untuk memotivasi siswa dan santri dengan nilai – nilai budi pekerti dan akhlaq yang baik. Sebab sehebat apapun kepintaran seseorang, jika akhlaqnya tidak baik maka akan dianggap sebuah proses pendidikan yang gagal. Apalagi saat ini seringkali ditemui percakapan anak – anak yang menggunakan kata – kata yang kasar atau jorok.

“ Untuk itulah marilah secara bersama – sama kita bangun Indonesia tercinta ini dengan melahirkan anak – anak yang cerdas, berakhlaq mulia dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Kuasa. Hal ini menekankan agar proses pengajaran menjadi satu kesatuan dengan proses pendidikan “, pungkas Dede menutup keterangan.

Leave a Comment!