Kabul, PUBLIKASI – Saat ini ISIS telah tumbuh dan muncul di 34 provinsi di Afghanistan, hal itu disampaikan utusan PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons, pada Kamis (17/11). Ke pada Dewan Keamanan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) ia mengatakan Taliban sudah tidak mampu lagi membendung pertumbuhan ISIS-K.
Menurutnya, aktifitas serangan yang dilakukan kelompok ISIS-K telah meningkat dari 60 serangan pada 2020, menjadi 334 pada tahun ini. Pernyataan Lyon ini muncul beberapa jam setelah ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan yang menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai enam lainnya di lingkungan Muslim Syiah di Kabul.
Ia menanmbahkan, PBB secara teratur menerima laporan yang kredibel tentang penggeledahan rumah dan pembunuhan di luar hukum terhadap mantan personel dan pejabat keamanan. “Ini adalah area yang layak mendapat perhatian lebih dari masyarakat internasional,” akunya.
Setelah Taliban kembali menguasai Afghanistan, mereka berkomitmen untuk membangun pemerintahan yang lebih moderat. Taapi kenyataanya, Taliban belum bisa merangkul sektor masyarakat lainnya. Selain itu, mereka juga masih membatasi hak-hak perempuan dan anak perempuan.
Bahkan, Taliban melarang perempuan kembali ke tempat kerja hingga situasi Afghanistan kondusif. Selain itu, hanya anak perempuan usia sekolah dasar saja yang diizinkan untuk kembali ke sekolah. Anak perempuan usia sekolah menengah tidak diizinkan untuk sekolah.
Dia memohon kepada masyarakat internasional untuk membantu mendanai gaji petugas kesehatan, guru dan pekerja kemanusiaan. Lyons mengatakan, sejauh ini bantuan kemanusiaan masih belum mencukupi kebutuhan warga Afghanistan.* sudin