Jakarta, PUBLIKASI — Setelah sehari sebelumnya mempelajari bagian-bagian senjata pistol dan laras panjang serta penguasaan teori menembak napas bidik tekan picu ‘nabitepi’, hari ini, Selasa (14/3) Prajurit Satuan Lintas Laut Militer 1 mengikuti latihan praktek menembak di lapangan tembak Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan. Latihan yang diikuti oleh ratusan prajurit Satlinlamil 1 dan prajurit KRI dipimpin oleh Perwira Staf Operasi (Pasops) Satlinlamil 1 Mayor Laut (P) Anwar Sahid.
Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Yayan Sofiyan melalui Komandan Satlinlamil 1 Kolonel Laut (P) Yohanes Upang menyampaikan pesannya agar dalam praktek latihan menembak faktor keamanan personel dan material menjadi prioritas. Zero accident harus tercapai. Oleh karena itu sebelum prajurit Satlinlamil 1 berangkat menuju lapangan tembak, Komandan Satlinlamil 1 menyampaikan penekanannya agar seluruh prajurit yang terlibat latihan wajib menjaga keselamatannya masing-masing dan orang-orang di sekitarnya.
“Yang harus diingat, saat senjata ditembakkan dan proyektil sudah keluar dari larasnya tidak ada lagi yang bisa kita lakukan. Oleh karena itu, pastikan arah laras ke tempat yang aman. Patuhi semua arahan dari pelatih atau instrukstur. Dan, sebelum pelaksanaan menembak, awali dengan berdoa agar keselamatan dan kelancaran selalu tercurah untuk kita semua. Selamat berlatih,” ungkap Komandan Satlinlamil 1.
Sebelum melaksanakan penilaian, para petembak diberi kesempatan untuk melaksanakan tembakan percobaan masing-masing lima butir peluru. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui karakter senjata sekaligus memastikan “nol benar” dari senjata yang digunakan. Untuk penembakan penilaian, para-Perwira sebagai petembak pistol melaksanakan dua kali penembakan dengan metode slow fire dan rapid fire masing-masing dengan 10 butir peluru. Slow fire dilakukan dalam waktu 3 menit, rapid fire selama 63 detik dengan terlebih dahulu menembak dan menjatuhkan plat besi baru kemudian menembak sasaran pokok.
Sedangkan untuk para Bintara dan Tamtama yang menembak laras panjang melakukan uji petik secara bergantian dua gelombang, tiap gelombang terdiri dari dua belas sasaran, dengan jarak 100-meter dan dilakukan dengan tiga sikap yaitu tiarap, duduk dan berdiri. Dengan teori “nabitepi” yang diajarkan Instrukstur secara umum hasil menembak prajurit Satlinlamil 1 masuk dalam kategori baik.
Berlatih, berlatih dan berlatih merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme prajurit. Latihan secara bertingkat dan berlanjut menjadi bagian dari strategi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali guna membangun sumber daya manusia TNI AL yang profesional dan unggul. (Andi Roesman Rola)