PGN Uji Coba Penggunaan CNG, Berhasil Tempuh 38,7 Km/liter

Jakarta, PUBLIKASI – Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk bersama PT Gagas Energi Indonesia selaku anak perusahaan, melaksanakan uji coba penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai Bahan Bakar Gas (BBG) pada sepeda motor. Uji coba dilakukan pada tiga sepeda motor matic yang setiap motor menggunakan BBG sebesar 2,5 Liter setara Premium (LSP).

 

Dari hasil uji coba, jarak terjauh berhasil dicapai oleh salah satu motor vespa, yakni 104 km dengan penggunaan 2,5 LSP sehingga per LSP diperhitungkan dapat menempuh jarak sekitar 41,6 Km. Sepeda motor matic lainnya, menempuh jarak 93,7 km (2,5 LSP) atau sekitar 37,5 Km per LSP. Sedangkan satu motor vespa lainnya menempuh jarak 91 km per 2,5 LSP atau 37 km per LSP. Dari ketiga kendaraan ini rata-rata jarak tempuh yang dapat diraih sebesar 38,7 Km/Lsp.

 

“Uji coba atau test drive ini bertujuan untuk mengetahui jarak maksimal yang dapat ditempuh oleh sepeda motor yang memakai 2,5 LSP BBG. Selain itu dari tes jarak tempuh akan memperlihatkan angka efisiensi biaya yang dapat didapatkan oleh pengguna,” kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, dalam keterangannya yang dikutip Koranpublikasi.com, Selasa (4/4/2023).

 

Rachmat melanjutkan, BBG pada sepeda motor akan menghemat biaya beli bahan bakar hingga 2 kali lipat. Harga BBG sendiri hanya sebesar Rp4.500 LSP yang harganya sama di mana pun tempat pengisiannya. Pasalnya, harga bahan bakar gas ini diatur dan ditentukan oleh Pemerintah dan konversi bahan bakar gas merupakan salah satu program Kementerian ESDM, sehingga kenaikan harganya tidak akan sesering dan se-fluktuatif harga BBM.

 

Sepeda motor yang telah dikonversi dengan BBG akan memiliki sistem dual fuel yaitu kombinasi bahan bakar BBM dan BBG. Oleh karena itu, BBG akan menambah jumlah bahan bakar sehingga yang ditempuh dapat semakin jauh. Kombinasi bahan bakar ini juga membuat pengguna lebih fleksibel dalam memilih bahan bakar.

 

“Jarak tempuh per LSP bisa lebih dari 35 kilometer sehingga memberikan manfaat lebih bagi pengguna. Pengguna tetap dapat menggunakan BBM dan dapat berhemat dengan menggunakan bahan bakar gas,” tutur Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia, Muhammad Hardiansyah.

 

Disebutkan, saat ini tersedia 20 SPBG di DKI Jakarta, Bekasi, dan Depok. Cara pengisian juga mudah dan praktis, tanpa perlu melakukan bongkar pasang tangki. Begitu juga dengan pengisian BBG relatif cepat karena hanya membutuhkan waktu satu hingga dua menit.

 

Hardiansyah menjelaskan bahwa untuk konversi BBG pada sepeda motor perlu dipasang Converter Kit, tabung CNG, switch untuk mengaktifkan/menonaktifkan penggunaan BBG, dan perangkat lainnya. Pemasangan ini dilakukan oleh bengkel tersertifikasi seperti di Bengkel Auto Gas Indonesia BSD dan Bengkel Raja Rafa Samudra, Pondok Gede.

 

“Sehubungan dengan sertifikasi, tentu menjadi perhatian utama. Kami mengutamakan aspek keamanan pada konversi BBG sepeda motor ini. Tabung CNG yang dipakai telah lolos uji tekan dan berstandar internasional ISO 11439 mengenai kekuatan dan spesifikasi tabung untuk CNG, sehingga kecil sekali kemungkinan untuk meledak dalam penggunaan sehari-hari,” jelas Hardiansyah.

 

Tabung BBG juga aman, karena tabung gas terbuat dari bahan seamless steel pipe yang dibuat dengan proses khusus tanpa sambungan yang membuat tabung ini ringan namun sangat kuat. Tabung yang dipakai juga sesuai standar safety ISO 11439, dimana telah dilakukan pengetesan sebesar 1.5x dari tekanan operasional dan jauh lebih besar dari tekanan pada saat terjadi tumbukan akibat kecelakaan.

 

Begitupun dengan Cylinder Valve juga sesuai standar ECE R 110 dengan mode auto cut off untuk excess flow, artinya jika ada piping putus atau lepas langsung cut off gas dari cylinder.

 

“Dari uji coba motor CNG yang cukup sukses ini menjadi pemacu bagi kami untuk merealisasikan piloting project pada 300 sepeda motor dalam waktu dekat. Konversi motor CNG merupakan terobosan sekaligus dukungan PGN Group terhadap penyediaan energi yang ramah lingkungan dan hemat bagi masyarakat,” pungkas Rachmat.

 

Abdullah Karim Siregar

Leave a Comment!