Pesan Mensos Kepada Lulusan Poltekesos Bandung

Bandung, PUBLIKASI – Sebanyak 364 wisudawan dinyatakan lulus oleh Poltekesos Bandung. Mereka terdiri dari 18 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan dan 346 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan, Rabu (27/10/2021).

Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan,  wisuda bukanlah akhir melainkan awal dari sebuah tantangan ke depan. “Ini bukan akhir, namun awal bagi kalian. Kita dituntut yang terbaik untuk diri kita, bangsa dan negara. Ke depan kalian dituntut dari sisi keilmuan sosial untuk baktikan diri kepada bangsa tercinta,” kata Mensos saat menyampaikan sambutannya secara luring, Selasa (26/10/2021).

Mensos membagikan pengalaman serta motivasi untuk menyemangati wisudawan yang akan mulai berkarya untuk bangsa dan negara. Diharapkan, para lulusan Poltekeseos Bandung bisa menjadi orang yang sukses dan bisa memberikan banyak manfaat bagi sekitarnya.

Ilmu sosial menurut Mensos Risma merupakan ilmu yang sangat susah dan berat untuk dipahami. “Permasalahan sosial sangat banyak dan berat untuk diselesaikan,” ujarnya.

Dia mengajak lulusan Poltekesos untuk memahami Revolusi 4.0 atau 5.0.

Sebab,  revolusi ini telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama perubahan cara manusia berpikir, hidup, dan pola relasi sosial. Karenanya lulusan Poltekesos Bandung harus mampu menyelesaikan masalah dengan berpikir inovatif dan berkolaborasi.

Dicontohkan Mensos Risma, dia meminta jajarannya untuk mampu menciptakan kursi roda elektronik. Alasannya, Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) disabilitas berat tidak bisa dibantu hanya dengan kursi roda biasa, melainkan kursi roda elektronik yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing penggunanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Hartono Laras menyatakan, jika pembelajaran pada jenjang Sarjana Terapan dan Magister Terapan Poltekesos Bandung sudah diarahkan pada penerapan dan pengembangan teknologi Pekerjaan Sosial. Rasio penerapan kurikulumnya 30 persen teori dan 70 persen praktek. ( Red)

Leave a Comment!