Jakarta, PUBLIKASI – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana menyoroti metode pendidikan terbaik bagi anak. Dalam membangun pondasi kehidupan, pertumbuhan karakter anak dianggap penting dibandingkan mengejar target akademik.
“Kalau kita bicara metode pendidikan kita memulai sejak anak usia keemasan. Empat puluh persen perkembangan karakternya ada diusia dini,” ungkap Nahdiana saat ditemui dalam acara peresmian Kelompok Bermain Negeri 03 Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (7/9).
Nahdiana menyarankan orang tua tidak sekadar mengejar target tingginya nilai akademik anak di sekolah semata, melainkan lebih mementingkan proses perkembangan karakter anak secara alami.
Dianalogikan sekolah sebagai lahan atau media tanam dan anak sebagai bibit yang sedang disemai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta senantiasa menciptakan ilklim yang baik sesuai kebutuhan anak. Harmonisasi antara pemerintah, orang tua, anak, dan masyarakat harus tercipta sehingga sekolah melahirkan generasi penerus bangsa yang berkarakter baik.
“Tempat belajar itu ibarat lahan dan anak-anak itu bibit yang disemai. Jadi bagaimana kami Pemprov (Pemerintah Provinsi) DKI memberikan iklim yang cocok, kalau dibutuhkan misalnya iklim yang hangat ya kami berikan itu. Pendidikan sebagai gerakan masyarakat, kebutuhan dasar masyarakat menjadi gerakan bersama. Tidak bisa sekolah dan lingkungan rumah berjalan masing-masing, karenanya harus ada harmonisasi,” tegasnya.
Begitu pun Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menerangkan orang tua harus mampu menjadi pendamping, guru, serta panutan yang baik bagi anak di rumah. Sebaliknya, guru hanya memberikan arahan kepada anak saat berada di sekolah dan dilanjutkan kembali bersama orang tua di rumah.
“Anak-anak ini sebagai kertas putih, ditulis dengan pendidikan, toleransi, berkehidupan sosial, bagaimana dia saling menghormati, tidak hanya melulu masalah pendidikan ilmu pasti, jadi bagaimana anak berakhlakul kharimah, berbudi pekerti yang dibangun sejak dini,” ujarnya. (m siddiq)
