Depok, PUBLIKASI – Wali Kota Depok Mohammad Idris mengakui, wilayah penyebaran Covid-19 di Depok saat ini tak terkendali karena sudah menyebar ke 93 RW berstatus zona merah. Ruang intensive care unit (ICU) di 10 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 terisi penuh. Kamis (17/09/2020)
“Penyebaran Covid-19 terus meningkat tak terkendali dan Kota Depok bisa saja masuk ke zona hitam. Ini Jangan sampai terjadi, saya mengharap agar seluruh warga Depok mematuhi protokol kesehatan,” harapnya kepada wartawan dua hari yang lalu.
Ia menjelaskan, sebanyak 93 RW dari 924 RW di Kota Depok masuk dalam zona merah Covid-19. RW yang masuk zona merah harus melakukan pembatasan sosial kampung siaga (PSKS).
Calon Walikota pada Pilkada serentak Desember 2020 mendatang mengakui, berdasarkan Keputusan Wali Kota Depok Nomor 443/335/Kpts/Dinkes/Huk/2020, RW zona merah paling banyak berada di Kecamatan Sukmajaya, Pancoran Mas, dan Cimanggis. Menurutnya, penyebaran Covid-19 di Kota Depok terus meningkat dan daya tampung rumah sakit rujukanpun sudah dalam keadaan darurat.
Oleh seba itu kata Idris pihaknya sudah mencari solusi menjadikan hotel-hotel di Kota Depok sebagai tempat isolasi para pasien Covid-19 tak bergejala. Namun, kata Idris, belum ada hotel yang bersedia untuk dijadikan tempat karantina pasien positif Covid-19 tak bergejala.
Untuk itu, lanjut Idris, pihaknya meminta para pasien positif tanpa gejala Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. Idris juga sudah menambah RS rujukan Covid-19.
Dari informasi yang didapat Publikasi, Saat ini, ada 10 RS rujukan Covid-19 di Kota Depok yakni RSUD Depok, RS Bunda Margonda, RS Hermina Depok, RSUI, RS Bhayangkara, RS Mitra Keluarga Depok, RS Puri Cinere, RS Sentra Medika, RS Melia, dan RS Tugu Ibu yang ruang isolasinya sudah penuh.
Redaksi