Jakarta, PUBLIKASI – Hari ini, Jumat (18/3) lapangan tembak Lantamal III Jakarta lebih ramai dari biasanya. Di parkiran lapangan tembak terlihat berjajar rapi kendaraan dinas dengan nomor seri belakang 04, Kolinlamil. Selang berapa lama mulai terdengar suara, dor… dor… dor…
Di lapangan tembak tampak ibu-ibu dengan pakaian olah raga Jalasenastri sedang membidik sasaran dengan senjata pistol G2 Combat dan G2 Elite. Dengan serius dan sedikit tegang secara perlahan masing-masing petembak menarik pelatuk dan, dor…
Ibu-ibu tersebut adalah pengurus Gabungan Jalasenastri yang saat itu mengikuti lomba menembak ekshibisi dalam rangka peringatan HUT ke-61 Kolinlamil. Bagi anggota Jalasenastri, menembak pistol dengan peluru tajam merupakan pengalaman perdana yang memberikan kesan dan sensasi tersendiri.
Pada lomba tersebut masing-masing peserta didampingi oleh satu pelatih di sebelahnya yang bertugas untuk membantu pengisian peluru ke magasen dan isi senjata serta memastikan keamanan dan keselamatan selama penembakan sasaran berlangsung. Karena sifatnya ekshibisi, penilaian kategori slow fire dengan jarak tembak sejauh 15-meter dan pengisian peluru 1 magasen 1 peluru untuk 10 kali tembakan. Sedangkan penilaian rapid fire, sasaran berupa 3 balon dengan 10 butir peluru.
Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Erwin S Aldedharma yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada para peserta yang notabene baru pertama kali memegang pistol namun mampu melakukan tembakan dan mengenai sasaran.
“Meskipun baru pertama kali menembak, namun hasilnya cukup lumayan. Ibarat membidik atau menembak orang masih kenalah bagian tubuhnya.” canda Panglima Kolinlamil.
Lebih lanjut Panglima Kolinlamil menyampaikan kegiatan menembak yang melibatkan pengurus Gabungan Jalasenastri Kolinlamili pada dasarnya merupakan bentuk pembinaan personel TNI AL dan keluarganya. Dari acara tersebut akan tercipta keakraban dan kekompakan dari keluarga besar Kolinlamil. Sesuai dengan instruksi Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono agar para atasan harus mampu merangkul anak buah dan keluarganya sehingga tercipta suasana kekeluargaan dalam kedinasan maupun dalam kehidupan sehari-hari yang bermuara pada peningkatan kinerja satuan. (Andi RR)
