Jakarta, PUBLIKASI – Kriptografi menemukan rumah baru pada aplikasi kencan. Di sana, penjahat menargetkan pengguna di tiga benua dan mencari kencan. Debgan alih-alih mendapatkan kencan, pengguna langsung menuju skema investasi penipuan yang telah menipu jutaan dolar.
Belakangan ini, aplikasi seluler palsu menjadi ancaman nyata. Ini tersedia dari kedua sumber yang sah seperti App Store dan Play Store, serta tujuan palsu yang meniru tampilan repositori aplikasi yang divalidasi ini. Pihak jahat sering menggunakan URL yang terlihat seperti transaksi nyata dan menempatkan pengguna di halaman web yang terlihat seperti daftar aplikasi resmi dengan ulasan dan peringkat palsu.
Hasil survei yang dilakukan oleh Sophos, pengguna di negara-negara Eropa seperti Asia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Hongaria baru-baru ini menjadi sasaran platform kencan untuk mencegah penipuan kripto.
Seperti akun Bitcoin mencurigakan yang dilacak sebagai bagian dari penyelidikan menunjukkan pengiriman uang lebih dari $1,39 juta. Namun, dengan lebih banyak penipu dan akun, skala keseluruhan penipuan sebenarnya bisa jauh lebih besar. Yang lebih mengkhawatirkan adalah aplikasi palsu dapat didistribusikan menggunakan saluran resmi perusahaan, seperti program Perusahaan Pengembang milik Apple.
Apple menggunakan skenario terbaru untuk memerangi sideloading. Program ini memungkinkan bisnis untuk mendistribusikan aplikasi sensitif tanpa proses peninjauan aplikasi biasa.
Trik penipuan kripto yang disebutkan di atas melibatkan beberapa langkah, tetapi selalu mulai dengan aplikasi kencan seperti Bumble, Tinder, dan Grindr. Pertama, calon korban akan dihubungi melalui aplikasi kencan ini. Percakapan itu kemudian ditransfer ke platform perpesanan lain, merinci skema investasi palsu.
Usai konfirmasi, pengguna akan diminta untuk mengunduh aplikasi investasi palsu yang meminta mereka untuk melakukan deposit di sistem perdagangan. Dalam kebanyakan kasus, scammers menggunakan aplikasi sekunder yang sah seperti Binance untuk mentransfer cryptocurrency.
Akhirnya, setelah setoran awal yang kecil, scammer memberi pengguna manfaat langsung untuk meyakinkan pengguna bahwa itu legal. Tetapi ketika setoran yang lebih besar dilakukan, para penipu melarikan diri.
Saat datang ke unduhan aplikasi palsu, pihak jahat membagikan URL yang terlihat seperti entri App Store, sehingga korban dapat yakin bahwa itu adalah halaman App Store yang sah yang telah menjalani proses pemeriksaan keamanan dan keselamatan yang ketat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar target cinta ini adalah pengguna iPhone, dan ada asumsi umum bahwa mereka mungkin lebih kaya daripada ponsel Android. Dalam beberapa kasus, seseorang kehilangan hingga 63.000 dalam salah satu penipuan kencan kripto ini.
Modus penipuan ini, ditambah dengan masalah ransomware terkait cryptocurrency, telah membuat regulator mencari solusi untuk mengekang hiruk-pikuk keuangan tersebut. *Ristia