Kabul, PUBLIKASI — Pembayaran gaji pekerja sektor publik di Taliban saat ini bermasalah namum pihak pemerintah Afghanistan tengah berupaya untuk menyelesaikannya.
Kata Kementerian Keuangan Afghanistan sebagai pemerintahan baru Taliban, mereka sedang berjuang untuk memulai kembali ekonomi yang macet. Ia mengakui masalah teknis telah menyebabkan penundaan pembayaran gaji. Akan tetapi tim khusus bekerja untuk menyelesaikan masalah penggajian secepat mungkin.
Sebelum Taliban merebut Kabul bulan lalu, banyak pekerja sektor publik mengatakan mereka belum dibayar selama berminggu-minggu. Bank-bank di sana pun memberlakukan batasan ketat pada penarikan tunai. Sementara, harga kebutuhan pokok naik. Hal itu membuat banyak orang menghadapi kesulitan serius.
“Para staf administrasi publik diharapkan dapat melanjutkan pekerjaan mereka tanpa khawatir,” ucap kementrian itu dalam sebuah pernyataan di halaman Facebooknya, dilansir laman Al-Arabiya, Jumat (17/9).
Namun pernyataan itu tidak berisi rincian lebih lanjut dan tidak jelas kapan gaji akan dibayarkan. Itu terjadi ketika pemerintah baru bergulat dengan kekurangan uang tunai yang parah. Sementara lebih dari 9 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 128 miliar cadangan yang disimpan di luar Afghanistan masih diblokir. *Ristia/Sudin