Pelindo Pontianak Throughput Peti Kemas 2022 Capai 263 Ribu TEUs

Jakarta, PUBLIKASI – Realisasi pencapaian throughput Terminal Petikemas Pontianak Tahun 2022 mencapai 263.225 TEUs atau 219.504 Box, meningkat sebesar 3% jika dibandingkan tahun lalu (2021) sebanyak 256.799 TEUs atau 216.151 Box. Pencapaian throughput tahun ini (2022) masih diatas 259.694 TEUs dari yang ditargetkan atau naik sebesar 3.531 TEUs.

Terminal Petikemas Pontianak yang dioperasikan oleh PT IPC Terminal Petikemas rata-rata menerima kunjungan 41 unit kapal/bulan.

Peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada semester II/2022, dimana rata-rata/bulan petikemas yang dilayani mencapai 22 ribu TEUs.

Dimana pada pelayanan terakhir (last call pada 31 Desember 2022) di Pelabuhan Dwikora melayani BG. Indo Sukses 51 Voy.050W sandar di dermaga 8 melakukan kegiatan bongkar dan muat sebanyak 152 TEUs dengan tujuan Pelabuhan Singapore yang diageni oleh PT. Segara Mitra Abadi.

Selanjutnya, pelayanan pertama (first call pada 1 Januari 2023) melayani KM. SPIL Rahayu Voy. 40/2022 yang sandar di dermaga 8 melaksanakan kegiatan bongkar dan muat sebanyak 641 TEUs yang diageni oleh PT Salam Pacific Indonesia Lines (PT SPIL).

“Kegiatan pelayanan bongkar/muat dan kinerja/performansi di Pontianak dinilai sangat baik dan optimal. Terminal Petikemas Area Pontianak telah mengimplementasikan layanan kegiatan bongkar muat 1 (satu) hari selesai dengan pola one day berthing. Hal ini memberikan dampak yang sangat signifikan bagi peningkatan frekuensi sailing kapal dari port to port,” kata Capt Martin Rante nahkoda KM SPIL Rahayu.

General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak, Hambar Wiyadi menjelaskan saat ini PT SPIL telah terintegrasi dengan Terminal Petikemas Area Pontianak dengan “DO On-line”. Layanan ”DO On-line” ini sejalan dengan program dari Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Dimana “DO On-Line merupakan salah satu flatform Phinnisi dalam Program Stanas PK (Strategis Nasional Pencegahan Korupsi) untuk mendorong percepatan implementasi Inpres No.5 Tahun 2020 Tentang Penataan Nasional Logistik Ekosistem, sekaligus merupakan salah satu transformasi operasional pelabuhan di Indonesia.

“Diharapkan dengan sistem yang tersentralisasi ini sangat mendukung pengoperasian layanan kapal di Pelabuhan, mulai dari ordering, validating, planning, order dispatching, execute dan billing/payment menjadi lebih efektif dan efisien melalui sistem operasi yang terpadu (Phinnisi),” tegas Hambar Wiyadi.

Sementara itu, Manager Area Pontianak PT IPC Terminal Petikemas, M. Loutfie Hidayat, menjelaskan untuk mempercepat implementasi operasi layanan kapal terpadu (Phinisi) di Terminal Petikemas Pontianak telah mengimplementasikan Single Truck Indentification Data (STID) dan SIMON TKBM (Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat) pada 1 November 2022 lalu.

“Diharapkan benefit yang diperoleh terminal dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional, standarisasi layanan gate. Dan yang lebih penting adanya efisiensi waktu kendaraan masuk terminal dan pengaturan trafik di dalam Pelabuhan,” lanjut M. Loutfie Hidayat. (Andi Roesman Rola)

Leave a Comment!