Peduli Korban Gempa Cianjur, MKKS SMP Jaktim 2 Serahkan Bantuan

Cianjur, PUBLIKASI – Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian akibat gempa Cianjur, Jawa Barat, Keluarga Besar Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMP Jakarta Timur (MKKS SMP Jaktim) 2, DKI Jakarta, memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak, pada Sabtu (17/12/2022).

Bantuan berupa uang dan barang yang dibutuhkan oleh warga tersebut diserahkan oleh pengurus MKKS SMP Wilayah 2 Jakarta Timur kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Cianjur, dan MKKS SMP Cianjur.

Turut hadir Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Timur, Yanto; Kasi Pendidikan Dasar (Dikdas) Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur, Sapto Riyadi; dan para kepala sekolah pengurus MKKS Jaktim 2.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan MKKS SMP Jaktim 2 juga mengunjungi SMPN 5 Cianjur yang saat ini tidak bisa dipergunakan untuk proses belajar mengajar akibat bencana gempa 5,6 SR pada 21 November lalu.

“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas Keluarga Besar MKKS Jakarta Timur 2, yang tergerak hatinya untuk membantu masyarakat terdampak bencana di Cianjur. Kami berharap ini benar-benar bisa mengurangi beban masyarakat,” tutur Kepala Sekolah SMP Negeri 217 Jakarta, Dra. Erni Agustina Siregar, pada Sabtu (17/12/2022).

Diketahui, Bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) mengakibatkan ribuan bangunan rusak. Termasuk diantaranya 142 bangunan sekolah yang tersebar di tiga kecamatan,yakni Cugenang, Cianjur, dan Pacet.

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Cianjur mencatat bangunan sekolah yang rusak itu terdiri dari 121 Sekolah Dasar (SD) dan 21 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Seratusan sekolah ini mengalami rusak berat, sedang, dan ringan. Bahkan, ada sekolah yang nyaris rata dengan tanah.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaporkan sebanyak 10 tenaga pengajar dan 42 murid di wilayah setempat meninggal akibat gempa bumi yang terjadi pada 21 November 2022 lalu. Jumlah ini berdasarkan rekapitulasi per 27 November 2022.

Guru yang meninggal dilaporkan berasal dari jenjang lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berjumlah tujuh jiwa. Guru SMP satu jiwa dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dua jiwa. Sedangkan, siswa yang wafat dari jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) sebanyak 34 jiwa, PAUD lima jiwa, PKBM dua jiwa dan SMP satu jiwa.

“Jumlah ini berdasarkan rekapitulasi per hari ini (Minggu, 27 November 2022),” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim, seperti dikutip dari laman antaranews.com, Minggu (18/12/2022).

Adapun jumlah guru dan siswa yang mengalami luka berat berjumlah 81 orang. Terdiri dari 74 siswa dan tujuh guru. Sedangkan luka ringan berjumlah 628 orang, yakni 60 guru dan 568 siswa.

Selain itu, Disdikpora Kabupaten Cianjur juga melaporkan jumlah bangunan rumah guru yang terdampak gempa. Totalnya mencapai 653 unit bangunan, rusak ringan 472 bangunan dan rusak berat 181 bangunan. Sedangkan rumah guru yang ambruk ada empat unit.

Sebelumnya, Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi di Kabupaten Cianjur pertama kali terjadi pada Senin (21/11/2022), pukul 13.21 WIB di sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan jika gempa Cianjur berkekuatan 5,6 magnitudo dipicu pergeseran sesar baru yang dinamakan Patahan Cugenang. Patahan tersebut membentang sepanjang sembilan kilometer melintasi sembilan desa di dua kecamatan.

Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Akibatnya sejumlah bangunan di Cianjur mengalami rusak hingga runtuh, sehingga menyebabkan korban jiwa maupun luka-luka. AKS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Comment!