Pediksi IMF Soal Ekonomi Afghanistan Era Taliban

Jakarta, PUBLIKASI – Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memprediksi ekonomi di Afghanistan yang kini dipimpin Taliban dapat memicu krisis yang berdampak pada negara-negara tetangga.

IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Afghanistan akan mengalami kontraksi atau minus hingga 30% pada tahun ini.

IMF juga mengungkapkan, negara-negara tetangga Afghanistan akan lebih terpukul karena mereka tergantung dalam rantai pasok perdagangan.

Tajikistan, negara yang berbatasan langsung dengan Afghanistan telah menyatakan ketidakmampuannya untuk menerima lebih banyak pengungsi.

Aliran asing yang dibekukan dan sebagian besar bantuan non kemanusiaan yang dihentikan, membuat kas negara yang kini dikuasai Taliban tersebut kering kerontang.

“Masuknya pengungsi dalam jumlah besar dapat membebani sumber daya publik di negara-negara yang menerima pengungsi, memicu tekanan pasar tenaga kerja, dan menyebabkan ketegangan sosial. Menekankan perlunya bantuan dari komunitas internasional,” jelas IMF dalam prospek ekonomi regionalnya dikutip dari BBC, Rabu (20/10/2021).

Tidak ada yang tahu percis berapa banyak jumlah pengungsi Afghanistan. IMF hanya memprediksi bahwa jika ada satu juta lebih pengungsi, Tajikistan akan menelan biaya hingga US$ 100 miliar, Iran US$ 300 miliar, dan Pakistan US$ 500 miliar.

Bulan lalu, Tajikistan mengatakan tidak mampu menerima pengungsi dalam jumlah besar, kecuali mereka menerima bantuan keuangan internasional. Sementara, negara-negara Asia Tengah lainnya mengungkapkan mereka tidak memiliki rencana untuk menampung para pengungsi.

Negara-negara yang juga menjadi mitra dagang Afghanistan juga akan dirugikan, jika negara yang dijuluki sebagai ‘Graveyard of Empires’ atau ‘Kuburan Para Penguasa’ ini mengalami krisis.

Seperti diketahui, Afghanistan ini dulunya menerima bantuan luar negeri dalam jumlah besar. Pemerintah Inggris memperkirakan, negara-negara OECD pernah menyumbangkan dana hingga US$ 65 miliar ke Afghanistan sejak 2001 hingga 2019. Uang tersebut digunakan untuk menjaring Iran, Pakistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan melalui perdagangan.

IMF juga memperingatkan ada kekhawatiran bahwa dana yang masuk ke negara itu dapat digunakan untuk membiayai terorisme dan pencucian uang.

Pekan lalu, anggota kelompok ekonomi utama G20 berjanji untuk memasukkan miliaran dolar ke dalam ekonomi Afghanistan untuk mencegah bencana ekonomi. *Arya

Leave a Comment!