Kabul, PUBLIKASI – Juru bicara Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Taliban pada Ahad berjanji akan menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan dan akses bantuan di Afghanistan.
Seorang pejabat PBB, Martin Griffiths, berada di Kabul pada Ahad (5/9) untuk datang dalam pertemuan dengan para pemimpin Taliban di tengah bencana kemanusiaan.
“Pihak berwenang berjanji keselamatan dan keamanan pekerja kemanusiaan dan akses bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan akan dijamin. Ini termasuk kebebasan bergerak,” kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
Pada pertemuan itu, Griffiths menegaskan komunitas kemanusiaan berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang tidak memihak dan independen.
Dia juga meminta semua pihak untuk memastikan hak dan keselamatan bagi perempuan, baik mereka yang berkontribusi dalam pemberian bantuan maupun warga sipil.
Dikutip Al Arabiya, Senin (6/9), kebebasan perempuan di Afghanistan sangat dibatasi di bawah pemerintahan Taliban pada 1996 hingga 2001.
PBB mengatakan Afghanistan terperosok dalam krisis kemanusiaan yang memengaruhi 18 juta orang atau setengah dari populasi.
Sebelum serangan kilat Taliban yang menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada 15 Agustus, Afghanistan sudah sangat bergantung pada bantuan dengan 40 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara itu diambil dari pendanaan asing.
Sedangkan masa depan misi bantuan di bawah Taliban telah menjadi sumber perhatian bagi PBB meskipun Taliban berjanji akan membuat aturan yang lebih lembut dibanding saat mereka berkuasa saat 1996.
Padahal beberapa organisasi bantuan sebelumnya telah mengonfirmasi kepada AFP mereka sedang dalam pembicaraan dengan Taliban untuk melanjutkan operasi mereka atau telah menerima jaminan keamanan untuk program yang ada. *Ristia/Sudin