Jakarta, PUBLIKASI – Rini Habibbah, salah satu konsumen yang turut menginstal dan menggunakan aplikasi Gojek secara rutin sejak empat tahun lalu, mengaku ekosistem Gojek dalam satu aplikasi di handphonenya telah menjadi pilihan utama dan andalannya. Berbagai layanan yang tersedia telah memberi andil besar dan memudahkan berbagai aktivitas keseharian seluruh anggota keluarga Rini.
Menurut ibu rumah tangga yang menetap di Aren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat ini, prinsip teknologi yang diterapkan Gojek melalui layanan GoFood, GoRide, GoCar, GoPay, dan GoSend menjadi yang paling membantu dan menjadi andalan dalam mempermudah kegiatan sehari-harinya.
Sebab, lima dari 20 lebih produk Gojek itu, merupakan layanan yang paling sering digunakannya dalam menjalani peran sebagai istri, ibu, dan pembuat berbagai macam kue basah.
Fitur GoFood, kata perempuan yang memutuskan keluar dari tempat bekerja menjelang pernikahannya 12 tahun lalu ini, dapat menghubungkan dirinya sebagai konsumen dengan penyedia barang atau merchant, berupa pesan antar makanan dan minuman secara online.
Hebatnya lagi, memesan makanan-minuman itu, tidak sedikit yang bisa dilakukan selam 24 jam sehari. Pilihannya pun luar biasa beragam. Semuanya ada, dari kudapan tradisional hingga modern. Dari gerobak sederhana sampai restoran berkelas ada dalam layanan GoFood.
Cukup membuka aplikasi Gojek, lanjut ibu satu anak ini, dirinya bisa dengan mudah mencari dan memesan makanan yang diinginkan, tanpa harus ke luar rumah di tengah kesibukan mengurus rumah. Baik yang berada di sekitar kompleks tinggalnya hingga ke wilayah Jakarta.
“Sembari merapikan rumah, Driver Gojek sebagai pengantar pesanan sudah tiba di depan rumah. Pembayarannya pun mudah, bisa menggunakan aplikasi GoPay atau bayar tunai ketika pengantar makanan tiba,” kata Rini kepada Abdullah Karim S dari koranpublikasi.com, pada 18 Oktober 2022.
GoRide, lanjutnya, merupakan layanan transportasi sepeda motor roda dua yang kerap digunakan untuk mengantar dan menjemput anaknya dari atau menuju ke sekolah yang jaraknya kurang dari satu kilometer. Sedangkan GoCar selalu menjadi pilihan utama ketika harus menempuh jarak yang lebih jauh atau saat suami dan anaknya ikut serta.
“Bagi saya, GoCar menjadi pilihan transportasi termudah saat ini dibandingkan transportasi umum. Dengan GoCar kami dijemput di tempat dan diantar ke tujuan. Sementara pilihan transportasi umum jauh lebih ribet karena bisa tiga kali berganti kenderaan sebelum sampai ke tujuan,” ungkapnya.
Selain itu, waktu pemesanan hingga GoRide atau GoCar tiba, tidak membutuhkan waktu lama. Dalam rentang lima menit, driver GoRide sudah menunggu di depan rumah. Demikian juga waktu tunggu GoCar, tidak berbeda jauh dengan GoRide.
Itu menurutnya, karena para driver transportasi online telah tersebar dan terlihat menghijaukan sepanjang jalan menuju kompleks perumahan yang ditinggalinya. Termasuk di sekitar pusat keramaian hingga sekitar merchant GoFood.
Ia menambahkan, layanan GoFood, GoRide, GoCar, GoPay, dan GoSend yang digunakannya juga aman sekalipun di masa pandemi Covid-19.
“Dengan GoFood, saya tidak perlu keluar rumah dan berinteraksi dengan penjual makanan di saat pandemi masih ganas-ganasnya. Walaupun terpaksa harus keluar rumah, layanan transportasi Gojek sangat mematuhi protokol kesehatan ketika aturan ini masih diberlakukan pemerintah,” terangnya.
Hanya saja, kata Rini, ada saja driver yang “terlalu ramah” untuk mengajak mengobrol. Harusnya, ia memberikan saran, para driver lebih sensitif melihat situasi ketika konsumen atau penumpang tidak ingin berbincang lebih jauh.
Sebab dengan keramahan yang berlebih akan membuat konsumen seperti Rini menjadi risih. Apalagi saat berangkat hanya bersama anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Adapun GoSend, digunakannya ketika mengirimkan pesanan kue hasil buatannya kepada pembeli di sekitar Bekasi. Termasuk yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
“Biasanya saya dan pembeli sepakat menggunakan pengiriman di hari yang sama (GoSend Same Day) karena terbilang cepat dengan harga yang tidak memberatkan untuk paket kue basah,” tutur Rini.
Pengakuan serupa juga disampaikan Ayu N, ibu rumah tangga yang tinggal di Kampung Makasar, Halim, Jakarta Timur. Ia mengungkapkan, kerap memesan kue dari Rini di Bekasi Timur, meskipun di sekitar tempat tinggalnya banyak yang menjual kue sejenis.
“Bukan soal enak atau tidak enaknya, tapi karena sudah terbiasa memesan kue bikinan Teh Rini, saya tidak keberatan mengeluarkan ongkos untuk pesanan saya,” tutur Ayu kepada Abdullah Karim S dari koranpublikasi.com, pada 15 Oktober 2022.
Pesanan kuenya, kata Ayu, tetap rapi dan aman ketika sampai ketangannya. Selain itu, ia mengaku tidak harus meninggalkan pekerjaan lain karena harus menunggu lama sampai pesanan tiba. Sebab dirinya dapat memantau pesanannya sudah diambil atau belum oleh driver Gojek dari “pengirim”.
Pengalaman Rini dan Ayu tersebut merupakan dua diantara 190 juta lebih yang menginstall dan menggunakan aplikasi Gojek, dua juta lebih mitra driver yang sudah bergabung, dan 900.000 lebih mitra GoFood.
Percaya dan Loyal
Pengakuan dari pengalaman Rini dan Ayu menggunakan ekosistem Gojek tersebut, sejak setahun lalu sejalan dengan hasil riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang dirilis pada Oktober 2021 lalu.
Rilis diantaranya menyebutkan Gojek semakin diandalkan masyarakat Indonesia. Konsumen membelanjakan lebih dari seperempat pendapatan bulanan mereka di dalam ekosistem Gojek.
“Keberadaan ekosistem Gojek membantu meningkatkan pendapatan mitra driver dan UMKM selama pandemi. Dalam penelitian ini kami melihat mayoritas konsumen, yakni lebih dari 80 persen, konsisten menggunakan aplikasi Gojek dan membelanjakan lebih dari seperempat pendapatan bulanannya di dalam ekosistem ini,” ungkap Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi, seperti dilansir dari laman ldfebui.org, pada 24 Oktober 2022.
Selama pandemi, lanjutnya, ekosistem Gojek menjadi salah satu pilihan konsumen untuk tetap produktif. Mereka juga merasa aman menggunakan layanan dalam ekosistem yang diusung oleh Gojek.
Disebutkan, kepercayaan dan loyalitas tersebut membuat konsumen menganggap biaya aplikasi yang dikenakan oleh GoFood dan GoSend sebagai sesuatu yang sesuai dan terjangkau. Para konsumen meyakini biaya yang mereka keluarkan sepadan dengan kualitas layanan yang diterima.
Riset kali keempat berjudul “Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Pemulihan Ekonomi Nasional Selama Pandemi 2020-2021: Dampak terhadap Mitra Driver, UMKM, dan Masyarakat”, itu juga mengatakan ekosistem Gojek terus menunjukkan kontribusi positif pada perekonomian nasional setiap tahunnya.
Dikatakan, solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan UMKM lebih tangguh dan lebih cepat memulihkan ekonominya melalui peningkatan pendapatan di 2021 dibanding 2020.
Hasilnya, ekosistem Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) berkontribusi sebesar 1,6 persen atau sekitar Rp249 triliun kepada produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2021. Kontribusi Gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional pada saat pandemi ini, meningkat 60 persen dibandingkan 2019-2020.
Tingkatkan Pendapatan
Temuan menarik lainnya dari riset itu adalah kemampuan ekosistem Gojek membantu mitra-mitranya tetap tumbuh sehingga mereka optimis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah.
Setidaknya ada tiga temuan utama riset terkait mitra driver dan mitra UMKM. Pertama. Peningkatan pendapatan mempercepat pemulihan di tahun kedua pandemi. Hal ini terlihat dari pendapatan mitra UMKM GoFood rata-rata naik 66% di 2021 dibandingkan 2020. Mitra driver GoRide dan GoCar pun mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2021, asing-masing sebesar 24% dan 18% dibandingkan 2020.
“Hal itu menandakan pelaku sektor informal yang berada dalam ekosistem digital turut merasakan sekaligus berkontribusi ke pemulihan ekonomi,” jelas Alfindra.
Kedua. Optimisme terhadap platform online sebagai tempat mencari nafkah. Dikatakan: a. Hampir seluruh mitra driver dan mitra kurir memprioritaskan fleksibilitas waktu dalam kemitraan dengan Gojek. b. Empat dari lima mitra driver menyatakan tetap dapat memiliki pendapatan untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek.
Kemudian, empat dari lima mitra kurir menyatakan puas dengan kemitraan dengan Gojek. d. Mayoritas, lebih dari 80% mitra UMKM dan mitra driver di ekosistem Gojek semakin optimis terhadap tren pertumbuhan layanan online setelah pandemi dan ingin terus bermitra dengan Gojek ke depannya.
Ketiga. Keandalan ekosistem dan solusi Gojek membantu UMKM dan pengusaha pemula terus tumbuh di tengah pendemi. Buktinya, jumlah pengusaha pemula yang memanfaatkan GoFood meningkat selama masa pandemi (47%), dibanding periode sebelumnya (31%).
Berikutnya, empat dari lima UMKM percaya GoFood mendorong pertumbuhan usaha. Sementara manfaat utama yang dirasakan UMKM dari kemitraan dengan GoFood adalah kesempatan promosi GoFood, perluasan akses pasar, kemudahan pengelolaan operasional melalui aplikasi GoBiz, dan pelatihan kewirausahaan.
Selanjutnya, tiga dari empat mitra UMKM menganggap biaya komisi GoFood sudah sesuai dengan manfaat yang didapatkan. d. Hampir setengah (44%) UMKM social seller menyatakan lebih sering atau selalu menggunakan GoSend untuk mengirimkan barang. Terakhir, bisnis UMKM social seller mengalami rata-rata kenaikan pendapatan sebesar 18%.
Pemulihan Ekonomi
Masih merujuk pada penelitian yang sama, Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K Walandouw, menambahkan, resiliensi kecepatan pemulihan melalui peningkatan pendapatan mitra driver dan UMKM yang berada di ekosistem Gojek, serta loyalitas konsumen berdampak positif pada pemulihan ekonomi Indonesia pada masa pandemi.
Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan para mitra driver dan UMKM pada 2021, yang saat itu diperkirakan mencapai Rp66 triliun dari 2020 ke 2021.
Peningkatan tersebut membuat kontribusi ekosistem Gojek dan GoTo Financial pada perekonomian nasional diperkirakan naik 60% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp249 triliun atau 1,6% dari PDB Indonesia di 2021.
Angka tersebut, katanya, dihitung berdasarkan total pendapatan (sumbangan langsung) dari mitra GoRide dan GoCar di sektor transportasi darat. Kemudian ditambah total pendapatan dari platform Gojek (sumbangan tidak langsung) dari mitra UMKM GoFood, social seller, dan mitra UMKM GoTo financial.
Termasuk dari dampak ekonomi ikutan (multiplier) yang dihitung dari total output untuk sektor perhubungan darat dan sektor penyediaan jasa dan minuman.
Mengubah Dunia
Gojek sejauh ini sudah menjadi platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara dan pelopor model ekosistem multi-layanan. Sebagai bagian dari ekosistem GoTo, Gojek didirikan di Indonesia berdasarkan prinsip memanfaatkan teknologi untuk mempermudah kehidupan sehari-hari dengan menghubungkan konsumen ke penyedia barang dan jasa terbaik di pasar.
Dalam lembar fakta yang dilansir Gojek di laman resminya, Gojek disebutkan mulai beroperasi secara komersial di Indonesia pada 2010. Lima tahun kemudian, tepatnya 2015, meluncurkan aplikasi layanan on-demand di Indonesia. Di tahun 2016 GoJek meluncurkan layanan GoPay, hingga kemudian memperluas jaringan ke Vietnam dan Singapura pada 2018.
Dengan model ekosistem multi layanan, satu-satunya perusahaan di Asia Tenggara yang dua kali berada di daftar “Perusahaan Pengubah Dunia” versi majalah Fortune ini, menawarkan berbagai produk.
Pertama, Pesanan Makanan dan Belanja. Mulai dari GoFood, layanan pesan antar online untuk menjawab semua kebutuhan makanan. GoMart, solusi andalan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari secara online dengan lebih cepat dan lebih nyaman. Tak ketinggalan GoShop dan GoMall.
GoShop sendiri adalah layanan pramutamu pribadi berdasarkan permintaan yang memungkinkan konsumen membeli hampir semua hal di toko pilihan. Kemudian driver melakukan pembayaran dan pengiriman barang ke konsumen dalam hitungan jam.
Seperti dilihat dari aplikasi Gojek, 25 Oktober 2022, di fitur GoFood terdapat pilihan merchant terdekat, promo, terfavorit, menu sehat, menu hemat, buka 24 jam, terlaris, UMKM GoFoodieland, dan siap masak. Disebutkan, mitra Food Merchants disebutkan naik 80% sejak pandemi berkat solusi digitalisasi Gojek untuk UMKM.
Kedua, Bepergian dan Pengiriman. Produk ini meliputi GoRide, layanan transportasi sepeda motor roda dua; GoCar, layanan transportasi mobil roda empat; GoSend, layanan pengiriman barang; GoBluebird, layanan pemesanan taksi Blue Bird; GoBox, layanan pemindahan barang; dan GoTransit, solusi perencana perjalanan dengan transportasi multimoda.
Ketiga, Pembayaran. Dari belanja sampai donasi membuat transaksi menjadi lebih mudah dan aman. Layanan ini mencakup GoPay, GoPulasa, GoNerby, GoTagihan, GoGive, GoSure, dan GoInvestasi.
Berikutnya yang keempat, layanan Berita dan Hiburan. GoTix, membeli tiket nonton tanpa antri, dan GoPlay, nonton ekslusif di GoPlay. Kelima, produk ramah lingkungan, yakni GoGreener. Dikatakan, transaksi di semua layanan, mulai dari belanja sampai donasi tersebut, dibuat menjadi mudah dan aman.
“Perusahaan menjadi penggerak roda perekonomian Indonesia dengan kontribusi lebih dari $7.1 triliun,” ungkap laman tersebut. abdullah karim siregar