Bandung, PUBLIKASI – Seringkali kita mendengar atau membaca istilah ‘Mafia’ dalam beberapa kasus, seperti mafia narkoba, mafia tanah, mafia judi, mafia peradilan dan berbagai istilah mafia lainnya yang dirangkai dengan suatu istilah kejahatan lainnya. Namun tentu masih banyak orang yang senang menggunakan istilah tersebut tanpa memahami apa arti dari kata yang dipilihnya. Berikut ini kita akan menyimak hal – hal yang terkait dengan ‘Mafia’ menurut Pemerhati Kriminal Dede Farhan Aulawi dalam bincang santai di kediamannya di Bandung, Senin (8/8).
Menurutnya arti kata ‘mafia’ merupakan perkumpulan pelaku kriminal yang secara rahasia bergerak melakukan aktivitasnya. Istilah ini berasal dari singkatan ‘Morte Alla Francia Italia Anela (MAFIA), yang berarti ‘Mati oleh Prancis merupakan Tangisan Italia’. Istilah ini berasal dari Sicilia, Italia ketika melawan Prancis pada abad ke-19 awal. Sementara itu, kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mafia adalah perkumpulan rahasia yang bergerak di bidang kejahatan (kriminal). Sebuah mafia umumnya bergerak dalam aktiivitas ilegal dan biasanya memiliki banyak anak buah yang jago dalam dalam berkelahi. Meski bergerak dalam bidang-bidang ilegal, pemerintah sering kesulitan untuk memberantasnya, karena mafia sering menyuap pejabat-pejabat setempat.
Mafia pada awalnya merupakan sebuah nama kelompok yang dipelopori oleh orang-orang dari sisilia. Tujuannya adalah memberi perlindungan illegal, pengaturan kejahatan seperti kesepakatan dan kegiatan-kegiatan secara ilegal, abritase perselisihan antar kelompok kriminal, dan penegakan hukum sendiri. Berbeda dengan gangster, aktivitas mafia cenderung lebih terorganisir, rahasia, dan memiliki banyak jaringan dan koneksi orang penting di berbagai negara.
Kemudia Dede juga menjelaskan bahwa mafia identik dengan kejahatan kelas kakap seperti kartel narkoba, penyelundupan senjata, pemerasan, hingga manipulasi pemilihan umum demi mendapatkan uang dan memperluas ‘wilayah kekuasaan’. Salah satu sindikat mafia terbesar di Italia dan dunia saat ini disebut memiliki pendapatan hingga sekitar Rp. 863 triliun per tahun. Beberapa klan mafia Italia beroperasi hingga ke berbagai penjuru dunia, bersaing dengan mafia-mafia yang sama kejamnya dari negara lain seperti Rusia, China, hingga Albania.
Selanjutnya ia juga menambahkan bahwa saat ini, setidaknya ada tiga sindikat mafia terbesar di Italia yakni Cosa Nostra (Mafia Sicilia), Camorra dari Naples, ‘Ndrangheta dari Calabria, dan Sacra Corona Unita dari Puglia. Menurut Badan Uni Eropa untuk urusan Kerja Sama Penegakkan Hukum (Europol), mafia Italia mampu memanipulasi hasil pemilihan umum dan menempatkan orang-orang mereka di posisi penting pemerintahan dan daerah yang jauh dari wilayah kekuasaannya.
Para mafia pada umumnya memanfaatkan celah legislatif dan menggunakan jasa administrator yang profesional dan korup, dimana mereka mampu mencuci uang dan mengelolanya. Pada awalnya mereka merupakan kelompok ‘mafioso’ yaiitu kelompok masyarakat Sicilia yang suka membela dan melindungi warganya dari penjajah. Jadi pada awalnya istilah ‘mafioso’ ini tidak memiliki konotasi kriminal.
Namun, seiring berjalannya waktu, kelompok mafioso ini berubah fungsi menjadi tentara swasta atau “mafie” yang kerap memeras pejabat hingga konglomerat pemilik tanah dengan menuntut uang sebagai jaminan keamanan. Sejak saat inilah, mafia menjadi organisasi kriminal yang kejam dan sekarang dikenal sebagai Cosa Nostra, sindikat mafia paling terkenal di dunia. Cosa Nostra (Mafia Sicilia) bisa dibilang pelopor mafia di dunia yang terbentuk berdasarkan klan keluarga.
Dengan demikian sangat masuk akal jika mereka memiliki kesetiaan terhadap organisasi. Sanksi berat hingga nyawa jadi taruhan jika ada oknum yang ketahuan membangkang apalagi berkhianat. Sebagai pelopor sindikat mafia di dunia, pengaruh Mafia Sicilia tidak bisa diremehkan. Cosa Nostra bisa dianggap cikal bakal aktivitas mafia muncul di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Mafiosi bergengsi, Giuseppe Esposito, merupakan anggota Mafia Sicilia pertama yang diketahui bermigrasi ke Amerika. Pada November 1878, Esposito dan enam mafia Sicilia lain tiba di Kota New York dari Palermo melalui Marseilles, Prancis, menggunakan kapal setelah mereka ditetapkan sebagai buron atas kasus pembunuhan 11 konglomerat, kanselir, hingga wakil rektor di Sicilia.
“ Saat ini ‘Mafia Amerika’ pun telah berhasil membangun basis organisasi dengan tetap menjaga rahasia sebagai basis kesuksesan dan kesetiaan dari setiap anggotanya. Termasuk kemahiran dalam melakukan penyuapan dan mengintimidasi pejabat publik, pemimpin bisnis, jaksa, hingga hakim yang dinilai tidak sejalan dengan kepentingannya. Saat ini, Mafia Sicilia merupakan organisasi kriminal yang tangguh di Amerika Serikat, mengendalikan jaringan distribusi heroin di seluruh dunia. Itulah sebabnya tanpa lelah dan bosan, para aparat penegak hukum di dunia saling bekerja sama untuk melawan aksi kriminal Mafia Sicilia yang dinilai sudah sangat meresahkan dan mengganggu ketertiban umum “, pungkas Dede.(RED)