Manfaatkan Digitalisasi, Boolao Studio dan Lacedream Macrame Tembus Pasar Global untuk Indonesia Maju

“Kemenkop UKM kerap mengajak UMKM memanfaatkan peluang digitalisasi

untuk meningkatkan daya saing usaha. Upaya ini sekaligus memaksimalkan kontribusi usaha produktif ini pada perekonomian nasional menuju Indonesia Maju. Hasilnya, Boolao Studio dan Lacedream Macrame, dua diantara 67 juta UMKM yang sukses menembus pasar global”.

ABDULLAH KARIM SIREGAR

 Jakarta, PUBLIKASI – Sentuhan teknologi dan terhubung ke ekosistem digital telah menjadi sarana penting bagi “Boolao Studio” dan “Lacedream Macrame”, dalam meningkatkan daya saing, penjualan, pendapatan serta perluasan pasar lokal hingga global. Termasuk memudahkan monitoring aktivitas usaha, menurunkan biaya, utamanya ongkos pemasaran, logistik dan pengiriman.

Terus beradaptasi dengan tren digital terbaru dan memanfaatkan teknologi secara inovatif, membawa hasil karya brand “BOOLAO”, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak dibidang fashion–berupa koleksi kriya tekstil dan ready to wear–ini, semakin berkembang dan eksis di industri fesyen wastra Indonesia.

Lewat digitalisasi pemasaran, transaksi, pengolahan data, telah menghubungkan Boolao dengan beragam pelanggan, baik di Indonesia maupun luar negeri. Pasar dalam negeri mencangkup hampir semua kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sementara untuk luar negeri, Boolao telah mengirim produknya hingga ke Asia dan Amerika. Diantaranya Singapura, Malaysia, Filipina, Australia dan Amerika Serikat.

Hebatnya lagi, koleksi Boolao sukses ditampilkan pada ajang terkemuka New York Fashion Week. Termasuk di sejumlah store kenamaan, Sarinah-Indonesia hingga Honolulu Museum Of Art atau HoMA-AS.

“Sebetulnya di luar ekspektasi kami, ternyata dengan men-digitalisasi, Boolao mendapatkan insight sangat tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri,” kata Asep Rohman, Founder, Owner sekaligus Creative Director Boolao Studio, kepada Abdullah Karim Siregar dari koranpublikasi.com, Selasa (25/6/2024).

Apa saja kiat dan langkah Boolao menangkap peluang digitalisasi itu? Diantaranya, membangun situs website yang informatif dan mudah dinavigasi. Web ini sebagai sarana memamerkan produk-produknya. Termasuk memuat kisah di balik brand hingga informasi nilai-nilai keberlanjutan.

Di bidang pemasaran, Boolao memakai kampanye iklan bertarget di media sosial (medsos) dan platform online lainnya untuk menjangkau audiens yang tepat dan meningkatkan brand awareness. Termasuk berkolaborasi dengan influencer dan blogger fesyen guna mempromosikan produk kepada pengikut yang relevan.

Boolao juga aktif di berbagai platform medsos seperti Instagram dan TikTok, untuk terhubung dengan pelanggan, membangun komunitas serta mempromosikan produk lewat konten yang inspiratif. Kemudian, menggunakan platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Blibli guna menjangkau pasar yang lebih luas sekaligus memudahkan pelanggan dalam berbelanja.

Di bidang promosi, Boolao menerapkan sistem pemrosesan pesanan online yang terintegrasi guna mempercepat waktu pemenuhan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Bahkan memanfaatkan platform data analytics untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku pelanggan, tren pasar, maupun efektivitas strategi marketing.

“Digitalisasi juga kami gunakan untuk meningkatkan layanan pelanggan yang responsif melalui berbagai saluran online seperti live chat, email, dan medsos. Kami juga menggunakan. digital payment, seperti QRIS dalam pembayaran online dan online transfer,” tuturnya.

Agar mempunyai kemahiran digitalisasi, Asep mengaku kerap mengikuti pelatihan khusus. Pelatihan mencakup kemampuan untuk terus berinovasi dan mengikuti tren digital terbaru. Memastikan keamanan data hingga melindungi privasi pelanggan. Menjaga kualitas konten dan interaksi online dengan pelanggan. Termasuk mengukur efektivitas strategi digital marketing.

“Kita juga didorong untuk melek teknologi dan digitalisasi sesuai dengan habit pelanggan di tengah-tengah persaingan yang tentunya ketat,” pesan Asep.

Lacedream Semakin Dikenal Luas

 Manfaat digitalisasi juga dirasakan Lacedream, brand usahha UMKM yang didirikan Fitri Aprilia, pada 2019 lalu. Diantaranya, peningkatan daya saing usaha, kegiatan dan pengelolaan bisnis lebih ringan, efektif, efisien dan tepat sasaran. Mudah menjangkau lapisan masyarakat hingga membuat jenama Lacedream semakin dikenal luas.

“Peluang digitalisasi sangat dimanfaatkan Lacedream untuk meningkatkan daya saing usaha. Mulai dari pemasaran, promosi, transaksi jual-beli dan sebagai sarana komunikasi dengan pembeli atau pelanggan,” ungkap Fitri kepada Abdullah Karim Siregar, Minggu (30/6/2024).

Langkah promosi, dilakukan dengan memanfaatkan Instagram, Whatsapp, dan Tiktok melalui fitur-fitur yang tersedia, seperti Ads. Di berbagai medsos ini ditampilkan konten-konten menarik, baik yang diciptakan sendiri atau berkolaborasi dengan konten kreator.

Pun aspek pemasaran dilakukan dengan berkolaborasi atau memanfaatkan platform digital, seperti HIJUP, Zalora, atau Kanva. Langkah ini diakuinya menjadi sangat efektif meningkatkan penjualan produk. Termasuk dalam transaksi jual beli online dengan sistem pembayaran uang elektronik, atau dompet digital.

“Digitalisasi juga sangat memudahkan customer untuk bertransaksi dengan Lacedream, kapan dan dimanapun,” ujarnya.

Hasilnya terlihat menggembirakan. Selain terus memperluas pasar di kota-kota besar di Indonesia, Lacedream sudah merambah pasar global, seperti: Malaysia, Singapura, Australia, dan Kuwait. UMKM yang mulai berkembang saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020 ini sendiri memproduksi beragam home decor and craft. Seperti sandal, hiasan dinding, cermin, tas, aksesoris, bantal kursi, dan lainnya.

Digitalisasi juga dimanfaatkan Fitri untuk berbagi ilmu melalui zoom. Misalnya, memberikan pelatihan-pelatihan singkat kepada masyarakat luas, khususnya perempuan untuk belajar seni “tali-temali” (makrame).

Menurutnya, digitalisasi sangat mudah diterapkan pelaku usaha. Apalagi dibarengi dengan mengikuti pelatihan. Misalnya, Lacedream mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah  (Kemenkop UKM).

“ Lacedream sendiri pernah mengikuti pelatihan dari sejumlah kementerian, seperti Kementerian Perindustrian dan Kemenkop UKM,” tutur Fitri.

Menurunkan Biaya Logistik

 Dr. Zaroni, CISCP, CFMP, CMILT., Profesional dan Pakar Manajemen Perusahaan & Keuangan Supply Chain Indonesia, membenarkan penggunaan teknologi dan ekosistem digital, dapat menurunkan biaya logistik dan pengiriman.

Menurutnya, hasil yang paling berharga dari Pandemi Covid-19 adalah digitalisasi dan pemanfaatan teknologi dalam proses layanan logistik, terutama logistik e-commerce. Di masa pandemi–karena ada pembatasan interaksi fisik dan kerumunan–memunculkan inovasi penggunaan teknologi dalam pemesanan barang.

“Setelah pandemi, penerapan teknologi semakin berkembang dan pelanggan terbiasa menggunakan digitalisasi untuk proses layanan logistik,” tutur Dr. Zaroni kepada Abdullah Karim, beberapa waktu lalu.

Catatan Kemenkop UKM pada 2023, kontribusi UMKM mencapai 61% PDB Indonesia, dengan serapan tenaga kerja 97% dari total nasional. Sementara jumlah pelaku UMKM mencapai 67 juta. Ini menunjukkan potensi besar dalam mendorong perekonomian nasional untuk “Indonesia Maju”.

Sekretaris Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim, pernah menjabarkan arah kebijakan pengembangan koperasi dan UMKM yang telah tercantum dalam RPJPN Tahun 2025-2045. Diantaranya, perluasan jaringan pasar domestik dan global serta penguatan kontribusi pada rantai nilai industri.

“Selanjutnya akselerasi digitalisasi dan penggunaan teknologi. Diantaranya melalui peningkatan literasi digital, dukungan terhadap akses internet dan teknologi yang memadai dan terjangkau,” kata Arif seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenkop UKM, Kamis (4/7/2024). aks

Leave a Comment!