Jakarta, PUBLIKASI – Upacara penaikan bendera merah putih bertujuan untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan serta mengambil hikmah dari perjuangan dan pengorbanannya untuk meraih kemerdekaan. Hal tersebut merupakan pembuka dari amanat yang disampaikan oleh Asisten Potensi Maritim Panglima Kolinlamil Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara saat bertindak menjadi Inspektur Upacara penaikan bendera di Lapangan Moeljono Silam, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (26/9).
Di masa mengisi kemerdekaan saat ini, sebagai prajurit sekaligus generasi penerus bangsa tentunya harus mampu menyesuaikan dengan job description-nya masing-masing, artinya sebagai prajurit harus melaksanakan arahan dan petunjuk dari Pimpinan dalam mendukung tugas pokok yang diemban Kolinlamil. Berkaitan dengan tugas dari Staf Potensi Maritim, Aspotmar Pangkolinlamil menjelaskan bahwa Spotmar Kolinlamil bertugas untuk melaksanakan kegiatan pembinaan potensi maritim yang dimana sesuai dengan Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 pasal 9 yang berisi tentang melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
“Spotmar Kolinlamil dalam menjalankan tugasnya memiliki prinsip 4S yaitu Senyum, Sapa, Salam dan Silaturahmi. Dalam pelaksanaannya tentunya kami tidak bisa berdiri sendiri, sesuai dengan perintah Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono bahwa prajurit TNI AL harus menjalin soliditas dan bersinergi dengan komponen pertahanan lainnya, Pemerintah Daerah dan satuan-satuan yang lain demi tercapainya sasaran dalam setiap penugasan.” ungkap Aspotmar Pangkolinlamil.
Mengakhiri sambutannya, Aspotmar Pangkolinlamil menyampaikan instruksi dari Panglima Kolinlamil Laksda TNI Agus Hariadi, sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan wilayah pertahanan laut seluruh prajurit TNI AL dan PNS jajaran Kolinlamil dimanapun berada merupakan insan teritorial yang tentunya juga memiliki andil untuk mensukseskan pembinaan potensi maritim. “Keberadaan kita harus membawa manfaat untuk masyarakat sekitar.” pungkasnya. (Andi RR)
