Majene Diguncang Gempa 6,2 SR, 27 Orang Meninggal dan Ratusan Orang Luka-luka

Mamuju, PUBLIKASI –  Hingga Jumat (15/1) siang, dilaporkan sudah 27 warga yang meninggal  dan ratusan korban yang mengalami luka-luka akibat gempa berkekuatran 6,2 SR yang berpusat di Kabupaten Majene, Jumat (15/1) dini hari. Selain itu, banyak bangunan yang roboh atau rusak parah.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat, Darno Majid menyebutkan, korban tewas karena tertimpa reruntuhan material bangunan yang ambruk saat gempa.

Dari 27 orang yang tewas, 18 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, sedangkan 9 orang lainnya tewas di Kabupaten Majene. Kemungkinan jumlah korban tewas masih akan bertambah.

“Dari gempa yang sangat luar biasa yang berdampak kepada dua kabupaten yang terdekat, yaitu di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju,” ujar Darno saat konferensi pers di Mamuju, Jumat (15/1) siang.

Saat ini, kata Darno, BPBD belum mendapatkan data pasti terkait jumlah warga yang mengungsi di dua kabupaten tersebut. Namun, diperkirakan ada belasan ribu warga yang sudah mengungsi ke beberapa kawasan pegunungan yang ada di Mamuju.

“Pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di pegunungan. Ada di depan rujab (rumah jabatan), kemudian ada pengungsi di bukit,” ujar Darno.

Di Mamuju, kata Darno, selain gedung perkantoran, hotel, dan pusat perkantoran yang ambruk, ada juga rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah. Dia menyebutkan, ada 10 rumah warga yang rata dengan tanah, sekitar 100 rumah rusak berat dan ringan, serta beberapa ruko yang turut ambruk. “Kemudian kantor Gubernur sendiri mengalami kerusakan yang sangat parah. Di antaranya setengah dari kantor itu ambruk dan di belakangnya retak dan mungkin saja saat ini sepertinya memang sudah tidak bisa lagi ditempati, apalagi kita mengantisipasi kemungkinan gempa susulan,” tandas Darno.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Majene terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa M6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.

Data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021, pukul 11.10 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 15.000 warga lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

BNPB terus memonitor upaya penanganan darurat di lapangan yang dilakukan berbagai pihak. Seperti BPBD, BNPP/Basarnas, TNI, Polri, sukarelawan dan mitra terkait lainnya.

Adapun kebutuhan yang diinformasikan oleh BPBD setempat berupa sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat/eksavator, alat komunikasi, makanan siap saji dan masker.

Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi seluler tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene – Mamuju.

BNPB memonitor upaya penanganan darurat di lapangan dilakukan oleh berbagai pihak, seperti BPBD, BNPP/Basarnas, TNI, Polri, sukarelawan dan mitra terkait lainnya.

Kebutuhan yang diinformasikan oleh BPBD setempat berupa sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat/eskavator, alat komunikasi, makanan siap saji dan masker.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan,dalam dua hari terakhir, yakni 14 -15 Januari 2021, wilayah Sulawesi Barat sudah diguncang gempa bumi   hingga saat ini sebanyak 28 kali.

Di mana dua gempa besar yakni pada hari Kamis 14 Januari 2021 dengan kekuatan magnitudo 5,9 dan Jumat 15 Januari 2021, pukul 01.28 WIB atau pukul 02.28 waktu setempat dengan megnitudo 6,2. Dan gempa susulan sebanyak 26 gempa.

“Kemudian kami sudah mencatat sejak kejadian yang pertama kemarin itu sudah terjadi 28 kali gempa. Termasuk dua gempa yang pertama yang kemarin jam 1, sekitar jam 1 siang kemudian yang kedua adalah yang dini hari tadi. Dan yang 26 adalah gempa-gempa susulan,” ungkap Dwikorita dalam Konferensi Pers Kejadian Gempa Bumi M6,2 Dan Potensi Bencana Hidrometeorologi secara virtual, Jumat (15/1). (Red)

Leave a Comment!