Surabaya, PUBLIKASI – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) sebagai terminal yang menerapkan konsep Green Port terus berkomitmen dalam pelestarian lingkungan dalam mendukung business sustainability. Perwujudannya, TTL mengembangkan inovasi dan program-program lingkungan yang berkelanjutan, salah satunya inovasi konservasi air melalui pemanfaatan limbah cair menjadi air bersih.
Sebagai langkah konservasi air melalui inovasi tersebut, PT Terminal Teluk Lamong memanfaatkan air daur ulang bekas wudhu yang digunakan untuk flushing water toilet masjid serta penyiraman taman di area TTL. Pengolahan air limbah adalah keniscayaan yang harus dilakukan agar air limbah tersebut tidak melampaui baku mutu untuk dapat dimanfaatkan kembali seperti yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.
Inovasi yang dilakukan oleh tirta wijaya, ratna gumilang, dan idha rubiyantoro ini diaplikasikan langsung oleh manajemen TTL dengan memasang instalasi daur ulang air bekas wudhu dengan 2 step filtrasi menggunakan tabung filter yang berisi Karbon Aktif, Pasir Silika dan Pasir Zeolit.
Sistem ini mampu memproduksi air daur ulang rata-rata sebesar 40 m3 per bulan yang bisa dimanfaatkan sebagai air penyiraman taman di area kantor TTL, dengan jumlah tersebut dapat menghasilkan efisiensi biaya operasional penggunaan air PDAM untuk penyiraman taman sampai sebesar Rp. 600.000,- per bulannya.
“Inovasi akan terus didorong oleh manajemen karena kami yakin hal tersebut akan berkontribusi bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan” terang Kalbar Yanto, Direktur Operasi dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong. Visi PT Terminal Teluk Lamong sebagai green & smart port yang terbaik harus terintenalisasi pada perilaku dan budaya kerja pada setiap insan di perusahaan. (Andi Roesman Rola)