Jakarta, PUBLIKASI – Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, mengingatkan para prajuritnya untuk tidak berperilaku arogan karena akan merugikan bagi semua pihak.
Yudo mengungkapkan, tindakan arogan prajurit kerap kali terjadi di jalan raya, seperti menerobos lampu merah dan masuk ke jalur bus Transjakarta.
“Saya harapkan Pomal atau Patwal tidak boleh arogan, kalau memang ketika jalan terkena lampu merah ya berhenti, tidak boleh diterabas. Kemudian ngebut dengan iring-iringan panjang menutupi jalan dan tidak boleh masuk jalur busway, termasuk iringan rangkaian Kasal atau pejabat Angkatan Laut,” jelas Yudo dalam siaran pers, Jumat (27/8), kemarin.
Pesan tersebut ia sampaikan dalam kegiatan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan TNI AL secara virtual kepada para Pangkotama TNI AL, Komandan Satuan TNI AL dan kepala dinas jajaran Mabes TNI AL.
Pada kesempatan itu dia juga meminta prajurit TNI AL untuk berperilaku sederhana, santun dan punya nilai manfaat bagi masyarakat. Dengan perilaku seperti itu, kehadiran TNI AL baik personel maupun Kapal Republik Indonesia (KRI) dan KAL bisa memiliki manfaat positif lingkungan sekitar.
Dimanapun Prajurit TNI AL berada, lanjutnya, harus membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dia memberikan contoh seperti saat ini jajaran TNI AL seluruh Indonesia sedang memberikan bantuan kepada pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.
Sementara dari hasil.evaluasi, Yudo menyampaikan satu per satu setiap bidang. Beberapa di antaranya bidang pengawasan internal atau wasrik yang menekankan agar hasil-hasil wasrik perlu ditindaklanjuti sesuai aturan sehingga terjadi transparansi.
Untuk bidang perencanaan dan anggaran, ia menekankan ketepatan dalam merencanakan harus cermat dan tepat sesuai kebutuhan. Sementara berkaitan bidang operasi dan latihan (Opslat), menurut Kasal latihan penembakan sasarannya harus nyata.
Sedangkan, berkaitan latihan, dia meminta hal tersebut harus tetap dilaksanakan untuk menjaga profesionalisme prajurit walaupun sedang melakukan kegiatan serbuan vaksinasi Covid-19. Berkaitan dengan bidang personel, dia memberikan penekanan tentang rotasi penugasan dan pendidikan harus dijalankan sesuai ketentuan, bukan kepentingan pribadi. AKS