Jubir Vaksin COVID-19: Ada Sebanyak 172.901 Nakes yang Mendaftar Vaksinasi Corona

Jakarta, PUBLIKASI – Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19, dr Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan sudah ada sekitar 172.901 tenaga kesehatan yang telah mendaftar akses vaksinasi COVID-19 hingga hari ini. Para tenaga kesehatan itu tersebar di 92 kabupaten/kota.
“Jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi di 13.525 pelayanan fasilitas kesehatan yang ada di 92 kabupaten kota di 34 provinsi sampai dengan hari ini sudah tercatat 172.901 orang telah mengakses untuk mendapatkan vaksinasi di 92 kabupaten kota,” kata Nadia dalam telekonferensi vitual yang disiarkan di YouTube Kementerian Kesehatan RI, Sabtu (23/1).
Nadia mengungkapkan ada sekitar 27.000 tenaga kesehatan belum mendapat vaksinasi dari total 172.901 tenaga kesehatan tersebut. Mereka merupakan tenaga kesehatan yang memiliki kondisi kesehatan tertentu sehingga tidak bisa segera diproses untuk vaksinasi.
“Dan dari data tersebut, dari angka 172.901 ada sekitar 27 ribu tenaga kesehatan yang kemudian belum mendapatkan vaksinasi dikarenakan karena batal ataupun ditunda dengan sejumlah alasan, antara lain misal saat screening tekanan darahnya lebih dari 140 per 90. Kemudian ada yang merupakan penyintas COVID, sedang menyusui atau pun memiliki komorbid lainnya,” ujarnya.
Nadia mengatakan proses vaksinasi terhadap tenaga kesehatan akan terus berjalan. Menurutnya, pemerintah menargetkan setidaknya ada 1,47 juta tenaga kesehatan yang dapat divaksinasi hingga bulan Februari mendatang.
“Kami sampaikan juga proses vaksinasi ini akan terus berjalan kepada seluruh tenaga kesehatan dan diharapkan hingga Februari kami bisa mencapai target 1,47 (juta) tenaga kesehatan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia juga menjelaskan nasib tenaga kesehatan yang belum terdaftar vaksinasi di tahap pertama. Ia mengatakan tenaga kesehatan yang belum terdaftar vaksinasi akan berada dalam proses vaksinasi tenaga kesehatan tahap kedua.
“Kami sampaikan juga bapak ibu sekalian kalau ada tenaga kesehatan yang belum terdaftar di tahap pertama maka kemungkinan mereka ada di kelompok tahap kedua yaitu di luar dari 92 kabupaten kota,” ucapnya.
Selain itu, Nadia mengatakan sudah ada banyak tenaga kesehatan yang meninggal akibat COVID-19. Ia mengatakan manfaat vaksinasi lebih besar daripada efek samping vaksinasi Corona.
“Vaksinasi memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan resikonya. Karena vaksin ini memiliki risiko efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi. Vaksin yang kita gunakan akan memberikan perlindungan kepada kita sehingga risiko kita menjadi sakit COVID-19 itu hanya 30 persen,” ucapnya.
Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19, dr Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa tenaga kesehatan yang telah divaksinasi COVID-19 hingga kemarin telah mencapai 132 ribu lebih. Para tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi COVID-19 itu tersebar di 92 kabupaten/kota.
“Kabar baik, dapat kami sampaikan bahwa hingga tadi siang, hari ini tanggal 22 Januari pukul 13.00 WIB maka jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan, yang ada di 92 kabupaten/kota, di 34 provinsi, sudah mencapai lebih dari 132.000 atau 22% dari total 598.483 tenaga kesehatan yang tentunya jumlah ini adalah tenaga kesehatan yang akan divaksinasi pada tahap awal ini,” kata dr Siti Nadia saat jumpa pers di akun YouTube Setpres, Jumat (22/1). (Red)

Leave a Comment!