Jakarta, PUBLIKASI – Presiden Joko Widodo berjanji menjawab kritik dari berbagai pihak dengan tanggung jawab. Jokowi mengatakan pihaknya membuka diri terhadap kritik yang disampaikan media massa dan masyarakat.
Jokowi menyadari banyak kritik yang diterima pemerintah atas berbagai hal yang belum terselesaikan. Ia menilai masukan-masukan itu menjadi bagian penting dari kerja pemerintah.
“Kritik yang membangun itu sangat penting dan pemerintah akan menjawab dengan pemenuhan tanggung jawab agar membuahkan hasil yang diharapkan untuk kepentingan rakyat,” kata Jokowi dalam Kongres VI Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia yang disiarkan kanal Youtube IJTI CHANNEL, Jumat (29/10).
Jokowi juga menyampaikan pemerintah membuka ruang bagi insan pers menyampaikan kritik publik. Menurutnya, pemerintah memegang teguh komitmen untuk menjaga kemerdekaan pers.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyanjung perkembangan pers Indonesia. Ia menyebut media massa di Indonesia berperan penting, terutama dalam memandu informasi selama pandemi Covid-19.
Mantan Wali Kota Solo itu berpesan agar pers harus mendukung transformasi kemajuan bangsa. Jokowi berharap media massa tidak menyajikan informasi untuk mencari klik semata.
“Jurnalisme tidak sekadar fakta, tetapi juga memperhitungkan dampak. Tidak saja good journalism, tapi juga wise journalism, jurnalisme yang bijak,” ucap Jokowi.
Sebelumnya, pemerintahan Jokowi sering dicap publik sulit menerima kritik. Label itu disematkan setelah sejumlah aktivis yang kritis terhadap pemerintah diseret ke jalur hukum.
Misalnya, jurnalis Dandhy Dwi Laksono yang dijadikan tersangka usai mengkritik soal Papua. Selain itu, ada Ananda Badudu yang diciduk polisi karena menggalang dana untuk aksi #ReformasiDikorupsi dan juga aksi polisi menghapus mural tentang kritik terhadap Jokowi beberapa waktu lalu. *Arya