Israel Usahakan Pasokan Vaksin Corona untuk Palestina

Yerusalem, PUBLIKASI – Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi, menyatakan negaranya akan berupaya menyediakan vaksin virus Corona (COVID-19) untuk Palestina. Ashkenazi menyatakan upaya akan dilakukan tentunya setelah kelompok paling rentan di Israel, termasuk tenaga medis, menerima vaksin itu terlebih dulu.
“Dan saya pikir seperti yang kami lakukan di masa lalu, kami berbagi dengan mereka (Palestina-red) kapan saja kami mampu dan memberikan mereka bantuan,” ucap Ashkenazi seperti dilansir Associated Press, Kamis (10/12/2020).
“Kami tidak menutup kemungkinan ini begitu kami mendapatkan jumlah yang kami butuhkan untuk kelompok respons pertama kami, Anda tahu, komunitas kesehatan dan yang lain,” imbuhnya.
“Dan sejauh yang saya tahu, mereka (Palestina-red) telah terlibat dengan beberapa perusahaan,” ungkap Ashkenazi.
Hal itu disampaikan Ashkenazi dalam konferensi pers di Yerusalem bersama Menlu Spanyol, Arancha Gonzalez Laya, yang sedang melakukan kunjungan. Gonzalez Laya menambahkan bahwa otoritas Spanyol telah membeli vaksin Corona yang akan disediakan untuk tujuan kemanusiaan, termasuk untuk warga Palestina.
“Kami telah membeli sebagian vaksin yang akan dikhususkan untuk solidaritas internasional. Dan saat ini kami sedang mempersiapkan rencana untuk melihat bagaimana vaksin ini bisa digunakan,” tuturnya.
“Salah satu sektor yang akan dikhususkan untuk solidaritas vaksin ini adalah konteks kemanusiaan. Jadi, saya telah menyampaikan hal ini kepada Menteri (Ashkenazi) dan saya telah menyebutkan bahwa saya pikir ini menjadi kesempatan yang baik untuk memastikan setiap warga, termasuk di Palestina, akan mendapatkan akses pada obat-obatan,” cetus Gonzalez Laya dalam pernyataannya.
Ratusan ribu dosis vaksin Corona diharapkan akan tiba di Israel dalam beberapa hari ke depan. Pada Rabu (9/12) waktu setempat, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pemerintahannya akan mulai melakukan vaksinasi kepada warga Israel pada 27 Desember mendatang.
Hal itu disampaikan Netanyahu beberapa jam setelah pengiriman pertama vaksin Pfizer tiba di Israel. Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Israel mengonfirmasi lebih dari 340 ribu kasus Corona dengan 2.932 kematian.
Sementara itu, diketahui Otoritas Palestina baru saja mengumumkan lockdown sebagian selama dua pekan di wilayah Tepi Barat untuk mengendalikan penyebaran virus Corona di tengah peningkatan jumlah kasus secara cepat.
Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, pada Senin (7/12) waktu setempat, menyatakan Tepi Barat akan berada di bawah lockdown selama akhir pekan. Jam malam juga akan diberlakukan di wilayah itu mulai pukul 19.00 hingga pukul 06.00 waktu setempat pada hari kerja. Seluruh pusat bisnis non-esensial akan tutup sementara selama lockdown berlangsung. (Red)

Leave a Comment!