Jakarta, PUBLIKASI – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) ke-72. Hakordia tahun ini mengangkat tema ‘Sinergi dalam Membangun Kesadaran Budaya Antikorupsi, Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern’.
“Membangun kesadaran budaya antikorupsi harus dimulai dari diri sendiri. Jagalah harga diri sehingga mencegah dari tindakan korupsi. Intinya momentum ini harus menjadi bagian dari mengkodisikan diri kita dan pejabat publik agar betul-betul standar operasional dan prosedur dari semua kerja yang ada, dan adanya tekad bersama untuk menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan tertulis, Jumat (18/12).
Selain memperkuat internal, Syahrul pun menegaskan pentingnya membangun sinergi antara Kementan dengan Kejaksaan dan KPK. Hal ini sebagai langkah awal pencegahan sampai pelaksanaan kebijaksanaan dan program pembangunan pertanian memberikan dampak nyata terhadap ketahanan pangan, kesejahteraan petani dan perekonomian nasional.
Menurutnya, korupsi menjadi bagian dari proses yang perlu dijaga dengan baik. Sehingga ke depan, segala aktivitas dan program dari Kementan dipastikan akan sejalan dengan aturan yang ada.
“Saya pada momentum ini sangat bahagia didampingi KPK dan Kejaksaan untuk sama-sama. Tentu saja kita berharap aktivitas kita besoknya akan sesuai aturan, dan kita bisa menghindari sesuatu yang keluar dari aturan,” katanya.
Syahrul berharap, sebagai koordinator pencegahan, baik Kejaksaan maupun KPK akan berperan dalam melakukan assessment agar pelaksanaan kebijakan dan program di lingkup Kementan berjalan baik dan bermanfaat.
Terkait hal ini, Pelaksana tugas (Plt) Inspektur Jenderal Kementan Bambang menjelaskan bahwa Kementan secara rutin melaksanakan peringatan Hakordia. Tujuannya yakni untuk meningkatkan komitmen, kesadaran dan kepedulian dalam membudayakan perilaku antikorupsi diseluruh unit kerja lingkup Kementerian Pertanian. Dengan begitu, pelaksanaan program/kegiatan dan layanan pertanian terselenggara dengan bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Menteri Pertanian mengingatkan kepada pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian agar seluruh program dan layanan pertanian, sejak perencanaan, pelaksanaan, hingga pemanfaatan dilaksanakan secara baik. Arahan tersebut menghasilkan komitmen kepatuhan pada seluruh jajaran pimpinan sehingga mempermudah pelaksanaan tugas pengawasan Inspektorat Jenderal,” terangnya.
Bambang lantas menambahkan, sebagai langkah tindak lanjutnya, Inspektorat Jenderal telah melakukan kegiatan pengawasan pada seluruh program dan layanan di Kementan melalui audit, review, pengawalan, monitoring dan evaluasi serta kegiatan pengawasan lainnya sebagai bentuk early warning system.
Inspektorat Jenderal terus berupaya untuk meningkatkan perbaikan tata kelola kegiatan Kementerian Pertanian, mengidentifikasi dan mengkomunikasikan risiko serta mitigasi risiko, mengevaluasi kecukupan dan efektivitas pengendalian internal.
“Tekad memerangi korupsi tidak mudah, dan tidak dapat dilakukan sendiri. Kementerian Pertanian perlu dukungan KPK, Kejaksaan, dan seluruh jajaran pengawas pemerintah bersinergi terus membangun budaya antikorupsi, guna mewujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern untuk kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. (Red)
Hari Anti Korupsi, Mentan: Cegah Korupsi Dimulai dari Diri Sendiri
December 18, 2020