Jakarta, PUBLIKASI – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Raja Juli Antoni menghadiri acara Temu Nasional Reforma Agraria yang diinisiasi oleh Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Acara ini berlangsung di Morissey Hotel, Jakarta pada Rabu (25/01/2023). Turut mendampingi, Plt. Direktur Jenderal Penataan Agraria, Andi Tenrisau.
Dalam kesempatan ini, Wamen ATR/Waka BPN mengutarakan bahwa investasi dan pertumbuhan ekonomi menjadi penting, terutama pertumbuhan ekonomi yang inklusif yang merangkul semua kalangan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pemerintah terus mendorong pelaksanaan Reforma Agraria dengan menggandeng seluruh lapisan masyarakat.
“Kita kerja bareng, kita lakukan dialog apa yang bisa diakselerasi. Kalau ada hambatan kita lihat bersama hambatannya di mana. Yang pasti kita lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan Reforma Agraria,” ujar Raja Juli Antoni.
Menurutnya, telah ada nilai serta komitmen dari pemerintah untuk mewujudkan Reforma Agraria. Namun, tidak hanya itu, dibutuhkan juga sikap kepemimpinan untuk mengakselerasi perwujudan Reforma Agraria. “Terutama untuk perubahan yang bersifat struktural, bersifat jangka panjang yang akan terus kita upayakan. Kita buat pola yang lebih singkat, lebih efisien mungkin banyak hal yang bisa kita selesaikan,” lanjut Wamen ATR/Waka BPN.
Dalam pelaksanaannya, banyak ruang yang bisa dilaksanakan secara kolaborasi demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu, Raja Juli Antoni mengapresiasi KPA atas partisipasi aktif serta inisiasinya dalam mendorong kebutuhan masyarakat melalui Reforma Agraria. “Kita harus menjadi bagian dari perubahan, dan salah satu cara adalah seperti yang KPA lakukan dengan berperan aktif,” ucapnya.
Selaras dengan Wamen ATR/Waka BPN, Sekretaris Jenderal KPA, Dewi Kartika menyatakan bahwa peran kepemimpinan memang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan Reforma Agraria. Menurutnya dibutuhkan kejujuran serta kerja sama yang efektif dari semua pimpinan maupun kementerian/lembaga lintas sektor yang terkait.
Melihat proses yang telah berjalan, Dewi Kartika mengatakan tetap optimis bahwa Reforma Agraria dapat terwujud demi kepentingan rakyat. Namun, perlu ada gotong royong yang lebih dalam membangun sinergi agar hal tersebut dapat terakselerasi. “Kita harus tetap optimis. Perlu ada gotong royong dan sinergi,” kata Dewi Kartika. (*/Red)