Jember, PUBLIKASI – Sejak 2006 hingga kini, Kabupaten Jember mengalami bencana banjir yang diakibatkan meluapnya air dari sungai. Oleh karenanya, Bupati Hendy berusaha untuk mengurai permasalahan tersebut.
Bersama Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas – Sampean Jawa Timur, Bupati Hendy memetakan berbagai langkah mitigasi bencana.
Menurutnya, perlu perombakan total manajemen air dari hulu hingga hilir supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Penanganan banjir harus dimulai dari hulu, hulunya harus dibenahi dulu, aliran yang cukup tinggi potensi airnya mesti dipecah lagi dan ini memang akan memakan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit,” ungkap Bupati Hendy yang berlatar belakang teknik sipil.
Bupati Hendy juga menanggapi saran dari Forum DAS untuk membuat Perda Sampah yang di dalamnya juga terdapat pengaturan daerah aliran sungai.
Sementara itu, Ir. Sasmito Hadi, Ketua Forum DAS Brantas Sampean Jatim menyampaikan pertemuannya dengan Bupati membahas mitigasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Jember.
“Perubahan iklim memang terjadi, terutama curah hujan ekstrim dimana-mana tetapi bukan penyebab tunggal terjadinya banjir dan longsor. Ini disebabkan juga dari DAS terutama hulu itu sudah tidak ideal lagi,” ungkap Sasmito.
Penataan aliran sungai ini perlu dibenahi dan Forum DAS menyatakan siap mendukung langkah Bupati Jember Hendy Siswanto dalam menormalisasi aliran sungai ini supaya tidak terjadi lagi bencana banjir ke depannya. (*/Red)