Jakarta, PUBLIKASI – Berhati-hatilah mencium bensin karena bau yang ditimbulkan sangat menyengat sehingga dapat mengganggu kesehatan. Selama ini luput dari perhatian banyak orang.
Kenyataannya, uap bensin beracun bagi tubuh manusia. Bensin berasal dari minyak mentah, sangat mudah terbakar, dan terdiri dari lebih dari 100 bahan kimia untuk menjaga mobil beroperasi pada kinerja puncak.
Sejarahnya, bensin pernah mengandung timbal. Kemudian dengan diberlakukannya Clean Air Act, penggunaan timbal dalam bensin dilarang pada tahun 1996 dengan pengecualian penggunaan pada mesin yang lebih besar. Kendaraan itu seperti pesawat terbang atau peralatan pertanian melalui Administrasi Informasi Energi AS.
Dampak bahayanya bisa terhadap lingkungan dan juga manusia. Menurut Departemen Kesehatan Masyarakat Illinois, dengan adanya pelarangan bensin bertimbal, tidak berarti bahwa bensin modern sudah 100 persen aman.
Karena masih ada bahan kimia lain yang terdapat dalam bensin sehingga menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan saat terhirup, dilansir dari Health Digest, hari ini, (4/1/2022).
Medical News Today melaporkan, menghirup uap bensin dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengangkut oksigen ke jaringan sehat, sehingga menyebabkan jaringan mati. Gejala menghirup asap bensin dapat menimbulkan pusing, sakit kepala, atau kantuk, hingga penglihatan kabur, kelemahan, wajah memerah, atau bicara cadel. Bahkan dalam kasus yang paling parah, dapat menyebabkan kejang, koma, sampai gagal jantung.
Bagi pekerja yang terpapar bensin berkepanjangan itu seperti petugas pompa bensin, petani, pekerja pintu tol, atau pekerja pipa bensin. Mereka semua mungkin berisiko lebih tinggi untuk efek kesehatan yang ditimbulkan dari uap bensin. *red