Jakarta, PUBLIKASI – Dalam pelayarannya menuju daerah operasi, KRI Teluk Bintuni-520 melatihkan peran peninggalan kepada Satgas Pamtas RI-PNG Penyangga Khusus Wilayah Papua yaitu prajurit Yonif Raider Khusus 136/Tuah Sakti dan prajurit Yonif Raider 142/Ksatria Jaya, Minggu (3/4)
Peran peninggalan adalah peran darurat dimana sebuah KRI mengalami suatu kerusakan berat akibat adanya kebocoran atau kebakaran hebat sehingga keberadaannya tidak dapat diselamatkan lagi. Untuk menyelamatkan jiwa personel yang on board maka diputuskan seluruh prajurit yang berada di dalam KRI untuk meninggalkan kapal dengan menggunakan alat-alat penolong keselamatan seperti pelampung, sekoci, liferaft dan peralatan lainnya yang bisa membantu manusia untuk tetap bisa bertahan hidup di tengah laut.
Komandan KRI Teluk Bintuni-520 Letkol Laut (P) Agung Ariwibowo melalui pesan singkatnya menyampaikan latihan tersebut diselenggarakan untuk memberikan pembekalan kepada prajurit Yonif TNI AD untuk mengetahui prosedur peran peninggalan dan meningkatkan kesiapsiagaannya dalam melaksanakan peran peninggalan ketika kapal perang mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran atau kebakaran sehingga tidak bisa diselamatkan dan berpotensi menimbulkan korban jiwa.
Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Erwin S. Aldedharma telah memberikan instruksinya kepada seluruh Komandan KRI jajaran Kolinlamil untuk melatihkan peran-peran KRI kepada seluruh personel yang on board guna membekali dan mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk ketika kapal perang sedang melaksanakan pelayaran atau lintas laut. Hal tersebut juga merupakan penekanan dari Kepala Staf Angkatan Laksamana TNI Yudo Margono bahwa dalam setiap kegiatan latihan dan operasi keselamatan personel adalah yang paling utama, zero accident. (Andi RR)