Jakarta, PUBLIKASI – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk membebaskan lahan untuk melebarkan sejumlah sungai selesai pada 2021.Sungai yang akan dilebarkan itu adalah sungai Pesanggrahan, Ciliwung, Angke, Sunter dan Jatikramat yang artinya harus dilakukan dengan pembebasan lahan.
Hal ini berdasarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.
“Dinas Sumber Daya Air menyelesaikan pembebasan lahan untuk peningkatan kapasitas tampungan sungai Pesanggrahan, Ciliwung, Angke, Sunter dan Jatikramat dengan target pada tahun 2021.” Demikian bunyi ingub tersebut seperti dikutip, Rabu (23/9).
Selain itu, Dinas SDA DKI Jakarta juga diminta untuk berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pembebasan lahan di wilayah-wilayah tersebut.
“Melaksanakan percepatan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas SDA DKI Dudi Gardesi mengatakan, pembayaran pembebasan lahan memang baru sebagian kecil terealisasi. Hal ini karena imbas pemangkasan anggaran akibat Covid-19. “Tapi kalau ditanya pembayaran, sebagian kecil sudah ada terealisasi. Walaupun belum yang di Ciliwung ya,” kata Dudi.
Menurut Dudi, sebagian pembebasan lahan terlambat dibayarkan karena memang disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
“Semuanya jalan pas nanti dibayar kita nunggu dulu ‘ini udah ada duitnya’ baru kita maju step berikutnya. Sehingga jangan sampai sudah maju step nanti jadi masalah buat kita. Cuma agak on off karena progres di lapangan tergantung instansi lain. Covid juga, enggak bisa maksimal,” jelasnya.
Bajir Datang Lebih Cepat
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan, banjir melanda Ibu Kota diperkirakan lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya. Menurut Riza, banjir umumnya melanda Jakarta pada Desember hingga Maret.
“Ada potensi (banjir datang) lebih cepat. Untuk itu kami memang setiap hari mengurus banjir,” kata Riza, Rabu (23/9).
Dia menegaskan, jajarannya telah bekerja untuk mengantisipasi banjir sejak musim kemarau. Salah satu upaya yang dilakukan Pemprov DKI adalah memperbaiki pompa-pompa air, membuat sodetan untuk mengatur aliran air, serta mengeruk sampah di pintu-pintu air.
“Jangan dikira petugas pompa kami cuma kerja saat banjir, saat kemarau mereka juga mengatur pompa,” ujar Ariza.
Karena itu, dia meminta partisipasi aktif warga agar tidak membuang sampah ke sungai. Sampah di sungai akan menyumbat saluran air. “Sekarang tinggal dukungan (membuang) sampah pada tempatnya, membantu jaga kebersihan lingkungan, dan selokan di sekitar rumah dan tempat penampungan air dibersihkan,” ucapnya. **