Kader Muda Demokrat Minta AHY Mundur dari Kursi Ketua Umum

Jakarta, PUBLIKASI – Ketua Umum DPP Kader Muda Demokrat Aswin Ali Nasution mendukung Kongres Luas Biasa (KLB) Partai Demokrat segera digelar. Dia menilai saat ini Partai Demokrat sedang berada dalam fase krisis kepemimpinan.

Aswin menjelaskan, apa yang dilakukannya semata-mata mencintai Partai Demokrat dan berharap partai yang memiliki corak biru itu lebih maju dan modern.

“Kita menginginkan partai ini ke depannya lebih baik, lebih moderen dan maju. Maka kita berharap, kalau ada krisis kepemimpinan, atau ada krisis kepercayaan di internal partai, maka solusinya gampang, sesuai AD-ART, yakni adalah kongres luar biasa,” kata Aswin saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/2).

Aswin mengharapkan seorang pemimpin yang lebih egaliter dan lebih humanis. Kemudian, pemimpin harus mampu menyatukan semua faksi yang ada di dalam internal partai.

“Meminta dengan hormat, dengan santun, kepada Ketua Umum AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) untuk mundur lah sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat,” ucapnya.

Dia menjelaskan, salah satu nama yang diusulkan menjadi ketua umum dalam KLB nanti merujuk pada nama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Aswin pun mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Moeldoko terkait usulan tersebut.

“Kita juga meminta kepada beberapa tokoh yang memang layak untuk memimpin Partai Demokrat menghadapi Pemilu 2024, salah satu yang kita minta adalah Jenderal Purnawirawan Moeldoko. Itu yang telah kita sampaikan langsung kepada dia,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan komitmen untuk tetap menjadi bagian dari partai yang pernah didirikannya. Dia juga siap menghadapi gerakan pengambilalihan Partai Demokrat dari luar.

Pernyataan itu disampaikan SBY melalui rekaman video yang disiarkan di akun Youtube, Rabu (24/2) merespons polemik gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

“Saya akan tetap menjadi kader Partai Demokrat dan akan menjadi benteng dan bhayangkara partai ini menghadapi siapapun yang akan mengganggu merusak dan menghancurkan partai kita,” ujar SBY.

Menurut SBY, yang disasar oleh mereka bukan lagi para Ketua DPD ataupun Ketua DPC, tetapi siapa pun yang mau diiming-imingi sejumlah imbalan dan janji-janji yang menggiurkan. Jadi, sangat mungkin para pelaku gerakan itu menghasut dan mengadu domba antara pimpinan DPP Partai Demokrat dengan para Ketua DPD dan Ketua DPC.

“Dengan memainkan isu bahwa dalam Musda dan Muscab mendatang mereka akan diganti, sesuatu yang tidak benar adanya,” tegasnya.

Kemudian, sambung Presiden RI ke-6 ini, sejumlah fitnah dan isu juga terus dihembuskan di daerah-daerah yang semuanya tidak benar, dan pada saatnya akan dapat dijelaskan secara gamblang dan akuntabel.

Saat berbagai lembaga survei memotret elektabilitas Partai Demokrat yang terus meningkat saat ini, kata SBY, para pelaku gerakan mengatakan bahwa Demokrat dalam keadaan hancur lebur. Tapi, mana ada orang yang mau mengambil alih Partai Demokrat jika memang kondisi partai benar-benar hancur lebur. *Red

Leave a Comment!