Jakarta, PUBLIKASI — PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur mencatat peningkatan signifikan dalam efisiensi dan produktivitas operasionalnya hingga Triwulan III 2024. Pencapaian ini merupakan hasil dari keberhasilan PTP Teluk Bayur dalam menorehkan capaian penting dalam upaya meningkatkan efisiensi layanan pelabuhan, yakni implementasi sistem Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), yang mempercepat layanan bongkar muat dan mengurangi waktu tunggu kapal.
Branch Manager PTP Cabang Teluk Bayur, Fauzi, menjelaskan bahwa penerapan PTOS-M dan standardisasi operasional telah meningkatkan kecepatan layanan dari 1.999 Ton/Ship/Day (T/S/D) menjadi 2.604 T/S/D, atau naik 30%. Selain itu, durasi waktu tunggu kapal di pelabuhan berhasil dikurangi dari rata-rata 3 hari menjadi 2 hari, yang berarti efisiensi biaya hingga 33%.
“Penurunan waktu tunggu kapal menjadi prioritas utama kami untuk meningkatkan kualitas layanan dan daya saing PTP Teluk Bayur. Sistem ini memberikan efisiensi biaya bagi pengguna jasa pelabuhan,” ujar Fauzi, di kantor PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur, Jumat (15/11) lalu.
“PTP Nonpetikemas Teluk Bayur juga terus mendukung Logistik Nasional, dengan menghemat waktu tunggu hingga 33%, ini mampu mengoptimalkan kinerja bongkar muat sehingga produktivitas juga meningkat,” tambahnya.
Keberhasilan ini turut didukung oleh kinerja operasional yang optimal. Hingga Triwulan III 2024, trafik komoditas General & Bag Cargo tercatat sebesar 489.000 ton/m³, curah kering 1.480.000 ton, dan curah cair mencapai 2.066.000 ton. Dengan fasilitas dermaga sepanjang 917,3 meter dan lapangan penumpukan seluas 36.341 m², PTP Teluk Bayur terus melayani berbagai jenis kargo, termasuk minyak kelapa sawit (CPO), cangkang, pupuk, dan komoditas lainnya.
Dikatakan juga, keberhasilan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pintu gerbang perekonomian Sumatera Barat tidak terlepas dari dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya. Pelabuhan Teluk Bayur berkomitmen untuk menjadi pelabuhan yang lebih aman, nyaman, dan berkelanjutan, mendukung pertumbuhan ekonomi regional serta menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami berkolaborasi dengan pemerintah Sumatera Barat, perusahaan bongkar muat, dan pemilik barang untuk menyusun roadmap kerjasama yang optimal, termasuk penataan masyarakat sekitar pelabuhan, dan berkomitmen mengoptimalkan layanan di PTP Teluk Bayur agar memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat rantai pasok dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional,” tambahnya.
Fauzi optimis, segala upaya dan transformasi yang telah dilakukan akan meningkatkan dan memperkuat daya saing pelabuhan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Peningkatan ini kami capai dengan menerapkan standar dan sistem yang mampu memperlancar operasional di lapangan. Kami optimis bahwa langkah ini akan meningkatkan daya saing PTP Nonpetikemas Cabang Teluk Bayur, baik di kancah nasional maupun internasional,” pungkas Fauzi. (Andi RR)