Denpasar, PUBLIKASI ‐‐ Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali mencatat 300 kasus positif rabies sepanjang tahun 2023. Empat di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
“Ada 300 kasus rabies dan empat orang diantaranya meninggal dunia. Itu artinya hampir 296 divaksin dan empat orang ini memang belum (atau) tidak divaksin, entah alasan apa pun, yang jelas dia tidak divaksin,” ujar Kepala Dinkes Bali Nyoman Gede Anom di Denpasar, Bali, Selasa (27/6).
Empat kasus meninggal dunia akibat rabies terjadi di Kabupaten Buleleng (1 korban), Kabupaten Jembrana (2 korban), dan Kabupaten Badung (1 korban).
Sebanyak 300 kasus tersebut dinyatakan positif dari total 19.035 kasus gigitan hewan penular rabies di Bali.
Kendati demikian, Anom melanjutkan, pihaknya belum bisa menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) di Bali. Pasalnya, salah satu parameter KLB adalah menyoal kasus kematian.
“Dari awal tidak ada meninggal tiba-tiba, meninggal itu masuk KLB. Ini (kasus kematian akibat rabies tahun 2023) kalau (dibandingkan) tahun lalu menurun. Kalau gigitan positif, bukan menjadi indikasi untuk KLB,” jelasnya.
Pada tahun 2022 sendiri, Bali mencatat 22 kasus kematian akibat rabies. KLB baru bisa ditetapkan jika angka kematian meningkat dua kali lipat pada tahun ini.
Ketersediaan vaksin anti-rabies atau (VAR) di Bali sendiri saat ini mencapai 63 ribu dosis hingga akhir tahun.
“Kita punya 63 ribu vaksin itu cukup sampai kebutuhan akhir tahun,” ujarnya.
Dinkes Bali juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Anom berharap agar warga tidak menyepelekan gigitan anjing.
Anom mengimbau masyarakat untuk selalu segera mencuci luka gigitan anjing dengan sabun dan air mengalir selama 10-15 menit dan berikan yodium setelahnya.
“Setelah itu bawa ke puskesmas terdekat. Di sana minta saja vaksin anti-rabies. Kita siapkan seluruh faskes untuk VAR gratis,” ujar Anom.
Sementara itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Bali telah membentuk Tim Satgas Rabies (Tisira) untuk menangani kasus rabies di Pulau Dewata.
“Kita bentuk tidak cukup dengan di kabupaten saja, kita harus turun ke bawah, membentuk Tisira di desa-desa. Tisira ini, merupakan ganda terdepan untuk menuntaskan rabies di Bali,” Kepala Distan Bali I Wayan Sunada.
Saat ini, populasi anjing di Bali tercatat sebanyak 559 ribu ekor, termasuk di antaranya anjing liar dan peliharaan. Per Senin (26/6), sebanyak 49,95 persen di antaranya sudah mendapatkan vaksinasi. *Arya