Bupati Boven Digoel: Tidak Ada Rekomendasi untuk Pembangunan Waduk di Boven Digoel

Papua Selatan, PUBLIKASI – Bupati Boven Digoel Hengky Yaluwo, tidak akan memberikan ruang ijin untuk pembangunan waduk yang di rencanakan pemerintah pusat, hal ini di karenakan daerah atau tanah adat yang akan di bangun itu memiliki ruang yang sempit sehingga di nilai nantinya akan menimbulkan polemik di kemudian hari khususnya masyarakat adat pemilik hak Ulayat tanah tersebut, hal ini di sampaikan bupati Boven Digoel saat di temui di salah satu hotel di Merauke, 22/11/2022.

“Saya dan wakil bupati berpendapat bahwa kami tidak dapat memberikan ruang di masa kepemimpinan kami, kami berpendapat jika waduk itu di bangun tentu akan mendapatkan asas manfaat bagi daerah di sekitar waduk tersebut, namun kami juga selaku pemerintah harus mendengarkan aspirasi dari masyarakat terutama masyarakat adat di daerah muyu yang memang menolak hal itu dan bila ada yang mendukung itu hanya dari sekelompok elite yang menurut kami jika hanya dukungan dari sekelompok elite tentu akan merugikan masyarakat adat di wilayah muyu yang notabe wilayah kecil dan berada di daerah perbatasan RI – PNG, sehingga jika kami memberikan ruang tersebut akan merugikan masa depan anak cucu mereka,” kata Hengky Yaluwo.

Bupati Boven Digoel berharap agar pemerintah pusat dapat meninjau kembali rencana pembangunan waduk tersebut, karena dari aspek pembangunan sangat tidak mungkin karena luasan wilayahnya yang kecil.

“Saya berharap akan pemerintah pusat dapat meninjau kembali rencana pembangunan waduk tersebut, karena luasan wilayahnya sangat kecil dan dimiliki beberapa marga kerana jika dipaksakan anak cucu mereka akan kehilangan segala galanya hal ini yang menjadi pertimbangan saya dan wakil Bupati,sehingga saya harap dapat di tinjau kembali pembangunan waduk tersebut,” ujar Orang nomor satu kab. Boven Digoel ini.

Bupati Boven Digoel juga meminta kepada para elite dari daerah muyu agar tidak lagi membicarakan tentang pembangunan waduk tersebut,karena efeknya nanti akan merugikan masyarakat adat pemilik hak Ulayat tanah tersebut.

“Untuk itu saya minta agar para elite dari muyu untuk tidak lagi membicarakan pembangunan waduk di wilayah muyu karena efeknya akan merugikan masyarakat adat dan anak cucu mereka di kemudian hari, sekalipun kami sadar dengan adanya waduk tersebut dapat meningkatkan pendapatan daerah namun bagi kami masyarakat jauh lebih penting, dari pada sekedar pendapatan daerah, yang nantinya kehilangan hak mereka dan budaya mereka, yang dampaknya akan menimbulkan gesekan bagi anak cucu mereka di kemudian hari, itulah sebabnya saya selaku Bupati dan wakil Bupati tidak akan memberikan ruang di masa kepemimpinan kami sekalipun negara telah menyiapkan anggaran untuk itu,” tutup Hengky Yaluwo.

Gilang Harry

Leave a Comment!