Jakarta, PUBLIKASI ‐ Munculnya usilan perubahan kriteria pemberian vaksinasi virus corona (Covid-19) lengkap menjadi 3 dosis sedang di kaji dan di pertimbangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut hingga saat ini definisi vaksinasi virus corona lengkap sebanyak dua dosis.
“Itu baru wacana dan usulan. Saat ini kita belum memutuskan kebijakan itu, iya (sedang dikaji),” kata Syahril, Selasa (31/5).
Syahril memastikan usulan terkait vaksinasi Covid-19 masih terus dikaji dengan menyesuaikan perkembangan global.
Di sisi lain, ia menyatakan pemerintah belum memiliki wacana untuk memberikan booster kedua atau suntikan dosis keempat kepada tenaga kesehatan.
Merujuk data terakhir capaian vaksinasi Covid-19, sebanyak 200.202.182 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 167.330.132 orang telah mendapat dua dosis.
Sementara sebanyak 45.412.157 orang menerima vaksinasi booster atau dosis ketiga.
“Kita tunggu saja perkembangannya nanti ya,” ujarnya.
Epidemiolog FKM UI Pandu Riono sebelumnya mengusulkan agar kriteria vaksinasi dosis lengkap menjadi tiga dosis. Pandu menilai, booster memberikan efek signifikan terhadap perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data hasil sero survei, titer antibodi masyarakat dengan sampel di Jawa menunjukkan daya kekebalan tubuh mereka terhadap Covid-19 meningkat setelah pemberian booster.
Pandu melanjutkan temuan sero survei pada Desember 2021 dengan Maret 2022 mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Dari yang awalnya 93 persen meningkat menjadi 99,2 persen. Pun tercatat terdapat peningkatan kadar antibodi Covid-19 dari median 434,2 U/ml menjadi 5.698 U/ml selama kurang lebih tiga bulan itu.
Adapun seroprevalensi yang dimaksud adalah survei dan penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah. *Arya