Menjelang KTT G20, PUPR Bangun Terminal VVIP di Bandara Bali

Jakarta, PUBLIKASI ‐ Demi menyambut tamu KTT G20, Kementerian PUPR membangun terminal VVIP di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

“Bali yang akan menjadi pusat lokasi penyelenggaraan KTT G20 akan dibuat lebih ramah lingkungan melalui kegiatan pembenahan infrastruktur kawasan yang didukung dengan penghijauan yang masif,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dilansir Antara, Minggu (29/5).

Ia mengatakan kehadiran terminal VVIP Bandara Bali itu akan mempermudah akses tamu KTT G20.

Pembangunan terminal VVIP Bandara Bali dilakukan di atas lahan PT Angkasa Pura I (Persero) dan dimulai pada 14 Maret 2022 lalu. Pembangunan ditargetkan rampung pada Agustus 2022.

Progres fisik pekerjaan saat ini sudah mencapai 21,94 persen. Pembangunan terminal VVIP ini dilaksanakan oleh kontraktor Wijaya Karya dan konsultan supervisi Virama Karya dengan anggaran Rp51 miliar.

Basuki merinci ruang lingkup pekerjaan, yakni bangunan VVIP, bangunan pos jaga, bangunan ground water tank, dan ruang pompa. Kemudian, pagar keliling dan gerbang, penataan lansekap, area drop off, area drop on, termasuk relokasi instalasi mekanikal elektrikal plumbing.

Direktur Bina Penataan Bangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya Boby Ali Azhari menyebutkan terminal VVIP Bandara Bali akan menjadi wajah baru Pulau Bali dan Presidensi G20.

“Karena di sini destinasi pertama yang dikunjungi para kepala negara peserta KTT G20. Saya harap koordinasi antar instansi tetap dijaga dengan baik demi kelancaran dan ketepatan pekerjaan,” terang dia.

Selain terminal VVIP, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Bali Ditjen Cipta Karya juga akan melakukan revitalisasi VIP eksisting beserta bangunan penunjangnya. Lalu, pembangunan bangunan ekspedisi muatan pesawat udara.

KTT G20 merupakan pertemuan puncak yang dihadiri seluruh kepala negara anggota G20. Antara lain, Afrika Selatan, AS, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea, Rusia, Prancis, Tiongkok, dan Turki.

Forum ini diyakini merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi di bumi, 75 persen perdagangan global, termasuk 80 persen PDB dunia. *Arya

Leave a Comment!