Jakarta, PUBLIKASI – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menyampaikan bahwa pihaknya telah mengantisipasi varian Covid-19 B.1.1529 atau varian Botswana.
Nadia mengatakan salah satu langkah antisipasi yang diambil pemerintah yakni dengan menutup penerbangan dari Afrika.
“Antisipasi kami masih sama, karena aturan WNA yang masuk ke Indonesia kan juga masih terbatas di 19 negara,” kata Nadia dikutip dari CNN, Jumat (26/11).
WNA yang diperbolehkan masuk Indonesia berasal dari Saudi Arabia, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
Varian yang ditemukan di Botswana, Afrika Selatan itu sejauh ini telah terdeteksi di empat negara negara yakni Botswana, Afrika Selatan, Hong Kong, dan Israel.
Nadia mengatakan varian yang disebut lebih ganas menular itu belum terdeteksi di Indonesia.
“Belum (ditemukan) ya, belum masuk Indonesia,” kata Nadia.
Sebelumnya para ilmuwan di Afrika Selatan mendeteksi varian Covid-19 baru yang memiliki banyak mutasi yakni B.1.1529 atau lebih dikenal sebagai varian Botswana. Varian Covid-19 satu ini disebut lebih menular karena lebih mudah menginfeksi sel manusia.
Varian B.1.1.529 atau Covid-19 varian Botswana memiliki setidaknya 10 mutasi. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan dua mutasi untuk varian Delta dan tiga mutasi untuk varian Beta.
Covid-19 varian Botswana ini ditemukan pertama kali pada 11 November lalu. Kementerian Kesehatan Botswana melaporkan empat kasus varian B.1.1529 tersebut, semua pasien diketahui sudah menerima vaksinasi lengkap.
Beberapa negara kemudian menutup pintu masuk dari Afrika untuk mencegah Covid-19 varian Botswana, di antaranya Inggris, Singapura, Israel, Jepang, Jerman, Italia, dan Uni Eropa.
Menanggapi hal tersebut pun, Wakil Ketua DPR RI meminta pemerintah segera menutup sementara pintu masuk kedatangan dari Afrika Selatan (Afsel) demi mencegah mutasi varian baru Virus Corona atau Covid-19, B.1.1.529 atau Botswana.
“Saya pikir, hal ini penting untuk dilakukan sebagai upaya tindakan pencegahan, mitigasi dan melindungi rakyat Indonesia dari varian virus baru Covid-19”, kata Dasco kepada CNNIndonesia.com, Jumat.
Ia juga meminta, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) segera melakukan penelitian, serta mencari informasi dan data yang akurat perihal varian Botswana.
Dasco mengaku menerima informasi bahwa varian Botswana dapat bermutasi dua kali lipat lebih banyak dibandingkan jumlah mutasi pada varian Delta.
Ia khawatir, Indonesia akan kewalahan melakukan pemulihan bila varian Botswana masuk ke Indonesia nantinya.
“Menghadapi varian Delta saja kita sudah kewalahan, rumah sakit penuh, para nakes kelelahan, obat-obatan susah, oksigen sulit dan berjatuhan korban meninggal yang tidak sedikit,” katanya.
Selain menutup sementara perjalanan dari Afsel dan negara lain yang teridentifikasi, Dasco meminta pemerintah Indonesia juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para pelancong Indonesia yang kembali dari tujuan negara-negara tersebut.
Menurutnya, para pelancong dari negara yang teridentifikasi telah memiliki kasus Covid-19 dengan varian Botswana harus dikarantina lebih dahulu. *Arya