Jakarta, PUBLIKASI – Kolinlamil memiliki tugas pemberdayaan wilayah pertahanan laut yang terfokus pada pembinaan angkutan laut nasional.
Pembinaan potensi Angkutan Laut Nasional dalam Sistem Pertahanan Negara diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya personel Angkutan Laut Nasional yang disinergikan dengan kemampuan dan kekuatan Kolinlamil dalam mendukung tugas Angkutan Laut Militer pada kondisi Operasi Militer Perang (OMP) dan kondisi Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Potensi Angkutan Laut Nasional terdiri dari armada kapal pemerintah, armada kapal swasta dan kapal pelayaran rakyat beserta personel pengawaknya, serta sarana dan prasarana yang meliputi gedung, dermaga, fasilitas bongkar muat, serta armada kapal.
Hal tersebut merupakan bagian dari Pembinaan potensi maritim oleh satuan non kewilayahan Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) sesuai kemampuan dan fungsinya yang dilaksanakan secara terbatas.
Dan ini juga sebagian dari pembekalan tentang Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut (Dawilhanla) dari Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kasal Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto yang berlangsung di Mako Lantamal III, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kegiatan Safari Dawilhanla pada saat ini memiliki arti penting karena sebagai salah satu upaya untuk memberikan pemahaman dan mensinergikan program kerja dalam rangka terwujudnya pertahanan maritim yang kuat guna mendukung penguatan tugas TNI AL.
Dalam kesempatan tersebut, Aspotmar Kasal menekankan kegiatan pembinaan potensi maritim harus dilakukan sejak dini dengan memberdayakan semua sumber daya/potensi maritim yang ada di sekitarnya.
Selain itu kegiatan pemberdayaan wilayah pertahanan laut dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu dengan sasaran terukur.
Sementara itu, rencana rekruitmen komponen cadangan oleh TNI AL yang merupakan salah satu program sukarela (tidak wajib) yang diamanatkan oleh Presiden melalui UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara disiapkan untuk dapat dimanfaatkan ketika negara dalam kondisi darurat seperti ancaman perang atau bencana alam.
Dan pelaksanaannya akan dilaksanakan oleh TNI AL yang konsepnya masih disusun oleh Staf Potensi Maritim TNI AL.
Adapun fungsi Dawilhanla dilaksanakan dalam rangka menyiapkan potensi geografi, demografi dan kondisi sosial sebagai ruang, alat dan kondisi (RAK) juang yang tangguh bagi kepentingan pertahanan dan keamanan Negara , serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan mengikuti kegiatan safari ini, diharapkan para Perwira akan dapat mengetahui kebijakan yang terkait dengan program Dawilhanla, sehingga hal-hal tersebut dapat menambah keyakinan dan memberikan bekal yang memadai dalam pelaksanaan tugas,” tandas Aspotmar Kasal.
Pada Safari Dawilhanla ini, pejabat Kolinlamil yang mengikuti diantaranya para Asisten, Staf Ahli Panglima Kolinlamil, Komandan Satlinlamil 1 Jakarta dan para Kadis/Kasatker. (Andi RR)