Denpasar, PUBLIKASI – Gubernur Bali, Wayan Koster meminta 15 calon duta besar Indonesia untuk mempromosikan wisata Pulau Dewata di negara tempat mereka bertugas. Permintaan itu disampaikan saat menggelar pertemuan dengan mereka di Rumah Jabatan Gubernur Bali, di Jayasbha, Denpasar, Bali, pada Kamis (11/11).
“Jadi, kami memohon kepada yang mulia duta besar, ketika sudah bertugas ikut menjadi bagian untuk mempromosikan Bali, mempromosikan upaya recovery pariwisata Bali, dan recovery perekonomian Bali. Semua ini, saya kira juga menjadi kepentingan pemerintah yang dipimpin oleh Bapak Presiden, dimana kita harapkan recovery pariwisata Bali, recovery ekonomi Bali menjadi arus untuk pemulihan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Ia mengatakan saat ini kondisi pariwisata di Bali sudah mulai kondusif. Menurutnya, penanganan pandemi covid-19 di Bali sudah dilakukan dengan baik.
Karena perbaikan itu, Bali sudah dibuka untuk wisatawan mancanegara (wisman) sejak pada 14 Oktober 2021 lalu. Selain penanganan covid, untuk memancing kunjungan wisatawan, pihaknya juga sudah mengeluarkan beberapa kebijakan.
“Kami telah melakukan berbagai kebijakan untuk menata alam, manusia, dan kebudayaan Bali secara fundamental dan komprehensif, pembangunan yang harmoni terhadap alam, dengan menjaga ekosistem agar bersih. Sehingga ini, akan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Itu yang kami sampaikan, supaya ini juga menjadi substansi promosi ke negara di luar,” ujar Koster.
Sementara, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Muhsin Syihab mengatakan pihaknya sudah memiliki program baku setiap kali akan menugaskan para duta besar baru.
Program bernama Lintas Nusantara yang ditujukan untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh daerah tertentu untuk kemudian dijadikan bahan promosi di luar negeri.
“Kali ini Bali, dipilih sebagai fokus lintas nusantara berhubungan dengan recovery Bali pasca pandemi. Dari kebijakan pencegahan covid-19 yang sangat baik, positivity rate yang sudah turun, tingkat vaksinasi yang sangat meluas, ini perlu kami promosikan di luar negeri agar wisata Bali kembali tumbuh dan akhirnya juga menjadi pintu masuk dari pemulihan ekonomi Indonesia secara umum,” ujar Syihab. *Arya