Jakarta, PUBLIKASI – ASEAN akan menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) virtual tanpa kehadiran pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing, pada hari ini, Selasa (26/10).
Reuters melaporkan bahwa ASEAN hanya akan mengundang perwakilan non-politik dari Myanmar. Namun, mereka akhirnya menggelar KTT tanpa kehadiran perwakilan dari Myanmar.
Keputusan untuk tak mengundang salah satu pemimpin negara dalam KTT ini dianggap sangat langka karena ASEAN sejak dulu memegang prinsip non-intervensi.
Ketua ASEAN saat ini, Brunei, memutuskan untuk tak mengundang Min Aung Hlaing karena sebagian anggota menentang kehadirannya.
Para anggota itu menganggap Min Aung Hlaing tak layak diundang karena tidak menunjukkan komitmen menjalankan lima konsensus yang disepakati dalam KTT sebelumnya di Jakarta.
Poin konsensus itu mencakup kekerasan di Myanmar harus segera dihentikan, dialog konstruktif untuk mencari solusi damai, dan ASEAN akan memfasilitasi mediasi.
Selain itu, konsensus itu juga menyebut ASEAN harus diberikan akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar melalui AHA Center. Di samping itu, ASEAN juga bakal mengirimkan utusan khususnya ke Myanmar.
Menurut mayoritas anggota ASEAN, termasuk Indonesia, Myanmar tak menunjukkan progres pemenuhan kelima poin konsensus itu.
ASEAN mulai bergerak menekan Myanmar setelah kudeta militer pecah di negara itu pada 1 Februari lalu. Sejak saat itu, Myanmar masuk ke dalam jurang konflik. *Arya