Sukabumi, PUBLIKASI — Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencatat sampai Selasa, (7/9) sudah 574 warga setempat tersebar di seluruh kecamatan meninggal akibat terkonfirmasi positif COVID-19.
“Mayoritas pasien COVID-19 yang meninggal dunia tersebut berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta (komorbid), tetapi dari ratusan kasus kematian akibat COVID-19 ini juga terdapat bayi dan anak,” kata Humas Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia di Sukabumi, Selasa (7/9).
Laporan yang diterima pihak satgas, penyebab kematian pasien ini selain faktor usia yang sudah lanjut juga komorbid. Sebab, pasien yang mempunyai riwayat penyakit lain seperti khususnya jantung, pneumonia, sesak, diabetes melitus dan sebagainya jika terinfeksi virus ini akan memperparah penyakit penyertanya itu.
Namun kondisi ini tidak hanya bagi pasien lansia saja, tetapi banyak pasien yang berusia produktif meninggal dunia selain terkonfirmasi positif COVID-19 juga komorbid. Selain itu, ada beberapa pasien yang telat mendapatkan penanganan medis, seperti datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis karena awalnya memilih melakukan isolasi mandiri.
Tapi angka kasus kematian di Kabupaten Sukabumi saat ini kondisinya cenderung menurun dan diharapkan tidak ada lagi pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia. “Angka kasus COVID-19 baik penambahan baru, sembuh maupun kematian setiap harinya berfluktuasi,” tambahnya.
Eneng mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini tingkat kesembuhan pasien mengalami peningkatan dan lebih tinggi dibandingkan petambahan kasus baru terkonfirmasi positif. Seperti pada Ahad, (5/9) jumlah pasien sembuh bertambah 16 orang dan kasus baru 14 orang.Kemudian, Senin, (6/9) pasien sembuh sebanyak 10 orang dan kasus baru hanya dua orang dan pada Selasa, (7/9) terdapat 16 pasien yang sembuh dan kasus baru bertambah 10 orang.
Untuk total keseluruhan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 11.587 orang.Dari jumlah tersebut 10.931 pasien sudah dinyatakan sembuh, masih menjalani isolasi sebanyak 77 pasien dan yang meninggal dunia sebanyak 574 pasien. yati/ristia