Jakarta, PUBLIKASI–Membidik dan menembak sasaran dengan tepat bukanlah perkara mudah, dibutuhkan konsentrasi dan fokus pada obyek yang dituju dengan tetap mengatur napas tetap konstan. Dalam rangka meningkatkan kemampuan prajurit dalam menggunakan senjata organik personel baik pistol maupun laras panjang, Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) 1 menggelar latihan menembak bagi Perwira, Bintara dan Tamtama yang bertempat di lapangan tembak Jusman Poeger Pasmar 1 Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (7/2)
Pada kesempatan tersebut Perwira Staf Operasi (Pasops) Satlinlamil 1 Letkol Laut (P) Anwar Sahid, S.E., M.Sc., M.Tr.Opsla yang memimpin latihan mengatakan, bahwa latihan menembak bertujuan untuk pembinaan personel Satlinlamil 1 Jakarta khususnya agar senantiasa memiliki kemampuan dasar sebagai prajurit dalam menembak. Kegiatan menembak bukan hanya sekedar menarik picu dan mengenai saasaran, namun sesungguhnya membutuhkan proses yang teliti mulai dari membuat gambar bidik, mengatur nafas dan menentukan ritme dalam menarik picu hingga peluru tepat menuju sasaran yang di inginkan. ungkap Pasops Satlinlamil 1 dihadapan prajurit.
Latihan menembak perorangan dasar TW I TA 2024 menggunakan pistol jenis Sig Sauer dan Tanfoglio bagi Perwira dan senjata laras panjang SS-2 dan SS-1 untuk personel Bintara dan Tamtama. Jarak tembak untuk pistol, sejauh 20 Meter dengan dua metode yaitu Slow Fire dan Rapid Fire masing-masing dengan 10 butir peluru. Slow fire dilaksanakan dalam waktu 3 menit, sedangkan Rapid Fire selama 63 detik dengan terlebih dahulu menembak dan menjatuhkan plat besi baru kemudian menembak sasaran utama. Untuk latihan menembak dengan laras panjang menggunakan jarak 100-meter, sikap tiarap dan berdiri dengan 5 peluru percobaan dan 20 butir untuk penilaian.
Sementara itu, Panglima Kolinlamil Laksma TNI Hudiarto Krisno Utomo, PSC (J)., M.A., M.M.S., CHRMP dalam suatu kesempatan menyampaikan penekanannya, setiap kegiatan operasi dan latihan harus sesuai dengan Standar Opersional Prosedur (SOP) dan faktor zero accident selalu menjadi prioritas. Khusus latihan menembak dengan peluru tajam, setiap prajurit bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan orang-orang di sekitarnya. (Andi Roesman Rola)