Jakarta, PUBLIKASI – Bagi Dr. Ir. Ongku Parmonangan Hasibuan dan Partai Demokrat, terbaik bagi rakyat adalah yang terbaik bagi Demokrat, dan harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat. Inilah yang menjadi dasar baginya untuk menerima kepercayaan partainya untuk maju sebagai calon Anggota DPR-RI periode 2024-2029, dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut II.
Pria yang akrab disapa OPH merupakan eksekutif profesional yang sejak 1 November 2022 resmi menjadi Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrat. Ia menggantikan–pengganti antar waktu–Jhoni Allen Marbun dan dipercaya partai yang dinahkodai Agus Harimurti Yudhoyono ini duduk di Komisi II DPR. Pertimbangannya, antara lain karena pernah menjadi Bupati di Tapanuli Selatan (Tapsel) periode 2005–2010.
Ongku lahir di Gunungtua, Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, pada 27 November 1958. Ayahnya berasal dari Huristak, Padang Lawas, dan ibunya dari Sipirok, Tapanuli Selatan (Tapsel).
Menghabiskan masa kecil dan pendidikan dasar di Gunungtua, sedangka masa remaja dijalaninya di Padangsidimpuan karena mengikuti perpindahan tugas orangtuanya. Di kota ini, ia menempuh pendidikan menengah hingga kelas dua SMA yang dilanjutkan di Bandung.
Selulus SMA, OPH meneruskan pendidikannya di ITB Bandung hingga meraih gelar S1 bidang Teknik Elektro. Selanjutnya, gelar S2 bidang Manajemen Bisnis diperolehnya dari Sekolah Bisnis Prasetya Mulya Jakarta, sementara gelar S3 Doktor Manajemen Sains kembali diraih dari ITB Bandung, yang diperoleh dengan predikat Cum Laude.
OPH juga banyak mengikuti program pendidikan non-gelar di berbagai lembaga pendidikan terkemuka dunia Diantaranya Petroleum Economist (Inggris), Massachusetts Institute of Technology (USA), INSEAD (Perancis), Tsinghua University (China), dan Lemhannas RI.
Perjalanan professional istri dari . Ir. Mariana Lubis, M.M., ini cukup beragam, diantaranya 34 tahun di bidang pertambangan dan pengolahan migas, kelistrikan dan instrumentasi, serta pertambangan batubara dan emas.
Perjalanan karir ayah dari tiga anak, dua putra dan satu putri, ditapakinya dari bawah, mulai dari tenaga teknis di lapangan hingga posisi puncak selaku Presiden Direktur dan CEO. Tak hanya dan Indonesia, sebagai tenaga profesional, OPH telah bekerja di Australia, Eropa, dan Afrika. Hingga akhirnya OPH mendapat kepercayaan rakyat sebagai Bupati Tapanuli Selatan pada periode 2005-2010.
Saat menjadi Bupati Tapsel, OPH menerima beragam penghargaan, baik dari pemerintah maupun lembaga non-pemerintah, antara lain Satya Lencana Pembangunan serta Penghargaan Upakarti dari Presiden RI ke-6, Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), atas kepeloporan dan jasanya membangun industri kecil dan menengah (IKM) di Tapsel.
Keberadaan IKM ini sangat penting dalam penyediaan lapangan usaha dan tenaga kerja. Terbukti IKM mampu menopang kegiatan ekonomi berskala nasional.
Keberhasilan itu tidak lepas dari rasa cinta OPH pada tanah air yang tumbuh sejak kecil. Hal ini dikarenakan, orangtuanya sejak dini selalu menasehatinya agar berbuat yang terbaik untuk tanah lahirnya, Indonesia.
Pesan tersebut tertanam di hatinya hingga membuat OPH, ingin berbuat banyak untuk kesejahteraan rakyat, saat menjadi Bupati Tapsel maupun ketika terjun ke politik.
Begitupun saat Ongku menjabat sebagai Anggota DPR-RI. Prinsipnya, jabatan adalah amanah yang harus diemban. Amanah tersebut adalah upaya memperjuangkan suara rakyat dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Khususnya, masyarakat di Dapil Sumut II, yang diwakili OPH.
OPH juga senantiasa mengingat pesan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), agar berbuat yang terbaik untuk Indonesia sebagai Anggota DPR-RI.
Selama setahun dipercaya sebagai Anggota DPR-RI, OPH tanpa henti dan tidak kenal lelah terus berjuang untuk masyarakat, terutama di bidang pertanahan serta pengangkatan tenaga honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), melanjutkan perjuangan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Atas kerja-kerja dan konsistensi perjuangannya bersama anggota DPR-RI di Komisi II, terutama Fraksi Partai Demokrat, UU No 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara disahkan. UU ini memberi jaminan kepada seluruh tenaga honorer untuk diangkat menjadi ASN paling lambat Desember 2024.
Kegigihan dan konsistensi perjuangannya untuk masyarakat ini diapresiasi oleh Koordinatoriat Wartawan Parlemen dengan menganugerahi OPH sebuah penghargaan sebagai “Legislator Pendatang Baru Peduli Kesejahteraan Rakyat”.
Ketika AHY dan Partai Demokrat kembali memberi kesempatan kepada OPH untuk maju sebagai calon Anggota DPR-RI periode 2024-2029, OPH merasa tertantang dan siap berjuang. Ia pun resmi sebagai calon wakil rakyat untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut II yang meliputi 16 kabupaten.
Ke-16 kabupaten nitunadalah Humbang Hasundutan, Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Mandailing Natal, Nias, Nias Barat, Nias Selatan, Nias Utara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir, serta tiga kota yakni: Gunungsitoli, Padang Sidempuan, dan Sibolga.
Sesuai pesan AHY, saat ini OPH terus memperjuangkan dan mengawal agar para tenaga honorer benar-benar diangkat menjadi ASN. Hasilnya, Ongku selalu disambut hangat masyarakat setiap berkunjung ke daerah yang diwakilinya.
Bagi OPH perjuangan ini sangat penting, menuntaskan tugas sebagaimana dilaksanakan di masa Pemerintahan Presiden ke-6 SBY, saat mana 1,1 juta honorer diangkat menjadi PNS.
OPH menegaskan, jika Demokrat kembali ke pemerintahan, maka semua kader Demokrat tentu akan mengawal penuntasan pengangkatan tenaga honorer menjadi ASN ini sebelum batas waktu yang diamanatkan UU No. 20 tahun 2023 tentang ASN, yaitu paling lambat bulan Desember 2024.
Tentu ada banyak hal besar lain yang ingin diperjuangkan OPH. Di bidang pertanahan, ia melihat banyak HGU bermasalah yang merugikan rakyat, banyak penguasaan lahan oleh perusahaan yang melebihi batas, sementara lahan untuk masyarakat semakin terbatas. Oleh karena itu, dibutuhkan Reformasi Agraria yang benar-benar berkeadilan untuk masyarakat banyak.
OPH dan Partai Demokrat juga memberi perhatian besar atas ketertinggalan wilayah Pantai Barat Sumatra Utara. Karena itu, salah satu agenda penting yang menjadi perjuangan OPH bersama Partai Demokrat adalah pembangunan infrastruktur transportasi di Pantai Barat Sumatra Utara.
Menurutnya, wilayah ini membutuhkan bandara, akses transportasi darat, pelabuhan ekspor, serta jalur kereta api dari Medan hingga Natal.
Untuk mempercepat pertumbuhan wilayah, guna menunjang efisiensi biaya transportasi produk industri seperti CPO, OPH dan paryainya akan memperjuangkan penerusan jalur kereta api lintas timur dari Labuhan Batu hingga menjangkau wilayah Padang Lawas Utara dan Padang Lawas.
Selain itu, OPH juga berpandangan, pembangunan di bidang Energi dan Sumber Daya Alam harus lebih berkeadilan. Manfaat yang diperoleh masyarakat di daerah harus lebih besar, melalui kepemilikan saham pemerintah daerah pada usaha pertambangan dan energi.
Hal ini telah diprakarsainya dan berhasil diperjuangkan dari Tambang Emas Martabe saat menjadi Bupati Tapsel. Sejak tambang tersebut berproduksi hingga kini, Pemda Tapsel menerima dividen ratusan miliar rupiah per tahun atas kepemilikan saham sebesar 5 persen di PT Agincourt Resources, pengelola Tambang Emas Martabe di Tapsel.
Pembangunan di bidang pendidikan merupakan hal strategis, dan harus dipandang sebagai investasi jangka panjang. Oleh karena itu, pembangunan bidang pendidikan haruslah diarusutamakan. Pendidikan vokasi (kejuruan) yang sesuai dengan keunggulan komparatif daerah perlu diprioritaskan untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi daerah.
Pentingnya pendidikan ini telah ia praktekkan semasa Bupati Tapsel, dengan menetapkan standarisasi Pembangunan Sekolah Dasar dan Menengah. OPH juga membangun SMK-SMK khusus disesuaikan dengan kebutuhan dan keunggulan komparatif wilayah, seperti SMK Perikanan di sekitar Danau Siais, SMK Pertambangan di Batangtoru, SMK Pertenunan di Sipirok, SMK Peternakan di Arse, dan lain-lain. Lembaga pendidikan vokasional seperti ini akan menunjang langsung pengembangan IKM di wilayahnya, suatu konsep pembangunan yang holistik (menyeluruh).
Bagi anak-anak yang berpotensi khusus dan istimewa, perlu dipersiapkan beasiswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini juga diprakarsai OPH ketika menjabat sebagai bupati, dengan memberikan beasiswa pendidikan tinggi ke luar negeri dan perguruan tinggi terkemuka di dalam negeri, bagi lulusan-lulusan terbaik SMA di Tapsel.
Hal utama lain yang ingin ia perjuangkan adalah sarana dan pelayanan kesehatan masyarakat. Fasilitas dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah masih sangat jauh tertinggal. Diperlukan rumah sakit berkelas baik yang dilengkapi dengan peralatan dan tenaga medis lengkap, termasuk tenaga-tenaga dokter spesialis yang sangat langka di daerah.
Bila Demokrat kembali ke pemerintahan, OPH berkomitmen akan mendorong kembali pembangunan sumber daya manusia melalui pembangunan pendidikan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan daerah, serta pembangunan fasilitas dan tenaga kesehatan yang berkelas di daerah.
Dari sisi pengembangan wilayah dan pelayanan publik, OPH berpandangan bahwa wilayah Provinsi Sumatera Utara secara geografis terlalu luas, sehingga pengelolaan dan jangkauan pelayanan dari ibu kota provinsi terlalu jauh. Akibatnya terjadi ketimpangan pembangunan yang sangat nyata antara wilayah sekitar ibu kota provinsi dengan daerah-daerah Pantai Barat dan Selatan.
Dengan berpandangan demikian, OPH menilai Sumatra Utara layak dimekarkan menjadi empat provinsi, dengan membentuk tiga provinsi baru, yaitu Provinsi Kepulauan Nias, Provinsi Tapanuli, dan Provinsi Sumatera Tenggara dengan wilayah meliputi lima kabupaten/kota di Tapanuli Bagian Selatan.
Semasa OPH menjadi Bupati Tapsel, bersama para bupati dan walikota di wilayah Tapanuli Bagian Selatan, telah memprakarsai pembentukan Provinsi Sumatera Tenggara.
Untuk merealisasikannya OPH akan terus berjuang untuk pemekaran Sumatera Utara dan pembentukan Provinsi Tapanuli, Provinsi Kepulauan Nias, dan Provinsi Sumatera Tenggara.
Bagi Ongku dan Partai Demokrat, terbaik bagi rakyat; terbaik bagi Demokrat, dan harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat.
* Sudin hasibuan