Tapsel, PUBLIKASI – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu mengajak Masyarakat Angkola Narobi (Angkola Muaratais, Batang Angkola, Sayur Matinggi, Tano Tombangan Angkola) untuk menteladani Kisah Rasulullah SAW.
Hal itu dikatakan Dolly saat menghadiri pembinaan fardhu kifayah sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijiriah/2023 Masehi, yang menghadirkan jamaah dari Angkola Narobi, dan dipusatkan di Desa Janji Manaon, Kecamatan Batang Angkola pada Senin (16/10) malam.
“Mengapa kita meneladani kisah Rasulullah, atau memperingati maulid, karena Nabi Muhammad SAW lah yang menyelamatkan kita di akhirat nanti. Bayangkan begitu lahir Nabi Muhammad, seluruh malaikat dan makhluk yang ada di alam semesta menyambut kelahirannya, itulah kemuliaan sosok yang kita banggakan, kita teladani selama ini,” kata Dolly.
Salah satu kisah Rasulullah yang Dolly kagumi dan menginspirasi, yakni waktu Nabi Muhammad SAW menghadapi pengemis buta yang kerjanya setiap hari mengatakan Muhammad penipu, tukang sihir, pendusta, menghancurkan keluarga, memisahkan anak dengan orangtuanya, walaupun fitnah bertubi-tubi kepada Rasulullah tapi sebaliknya Rasulullah peduli dengan pengemis tersebut.
“Walaupun pengemis buta itu membeci Rasulullah, malahan Rasulullah membalasnya dengan mengasihi makan dengan cara beliau haluskan melalui mulutnya sendiri dengan kelembutan dan kasih sayang, agar si yahudi buta ini tidak kesulitan mengunyahnya,” ungkap Dolly.
Dolly melanjutkan, Nabi Muhammad selalu memberi makan pada pengemis tersebut
sampai akhirnya Nabi Muhammad wafat dan sahabatnya Khalifah Abu Bakar mengetahui kebiasaan tersebut dan ingin menggantikannya dengan memberi makan si pengemis itu.
“Dengan perlakuan istimewa yang ia (pengemis) rasakan dari Rasulullah dulu, pada suatu waktu sahabat Sayyidina Abu Bakar sedang memberikan makan, meski dia buta, dia tau bahwa bukan Muhammad yang biasa memberikan ia makan,” katanya.
Sampai akhirnya, Sayyidina Abu bakar mengakui bahwa yang selama ini selalu memberikan makan itu dengan kesabaran, keikhlasan, kecintaan dan perlakuan istimewa itu adalah Rasulullah, sampai akhirnya si Pengemis itu masuk Islam.
“Hal itu jugalah yang saya tauladani saat saya memimpin Tapsel ini, menghadapi situasi banyak klaim bahwa saya tidak mampu, tidak punya pengetahuan, tidak mumpuni, namun saya lakukan yang terbaik sambil memohon pertolongan kepada Yang Maha Kuasa,” ungkap Dolly.
Berdasarkan kisah tersebut, Dolly mengambil hikmah, meskipun banyak orang mengatakan tidak mampu, namun suatu penyemangat bagi dirinya berupaya yang terbaik untuk masyarakatnya, sehingga kata Dolly, upaya kerja keras dan keikhlasan itulah yang menjawab anggapan miring tersebut.
Lebih jauh, Dolly menceritakan prestasi Tapsel dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun kebelakang semasa ia memimpin, diataranya sukses membawa Kecamatan Sipirok masuk nominasi kecamatan terbaik tingkat Provinsi Sumut tahun 2023, setelah tahun 2022 lalu Kecamatan Batang Toru meraih Juara I se-Sumatera Utara.
Kemudian nominasi 12 Kabupaten Terbaik ISIM SDG’s (Integrated Sustainability
Indonesia Movement – Sustainable Development Goal’s) Tingkat Nasional. Gerakan inisiatif untuk meningkatkan nilai keberlanjutan terutama pada SDGs dan ESG Index dengan integrasi dan kolaborasi multi-pihak di Indonesia.
Selanjutnya lomba desa binaan kategori PTP2WKSS yang desanya jauh pedalaman atau terisolir, akses tidak memadai. Dimana Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat sukses jadi juara I tingkat Provsu (2021), disusul Desa Batang Parsuluman, Kecamatan SDH raih juara I (2022).
“Dan kita harapkan tahun ini Desa Gunung Baringin Mosa, Kecamatan Angkola Selatan dapat meraih juara 1 tingkat Provsu dan kita akan terus berupaya dan berikhtiar serta berdoa agar Desa Gunung Baringin dapat meraih juara,” tutup Dolly. (Sakina Ramadhan i/Hasim)