Jakarta, PUBLIKASI ‐‐ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut total sebanyak 1.085 warga mengungsi akibat kebakaran di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam.
“Lokasi pengungsian tersebar di delapan titik,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana BPBD DKI Muhammad Ridwan seperti dilaporkan dari Antara, Sabtu (4/3).
Kedelapan titik pengungsian yakni, markas PMI Jakarta Utara (132 jiwa), Masjid As Sholihin (63 jiwa), Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan (79 jiwa), Gedung Golkar Walang (258 jiwa), Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Energi Jakarta Utara (74 jiwa), Masjid Al Muhajirin (60 jiwa), Masjid Al Kuroma (63 jiwa) dan RPTRA Rasela (356 jiwa).
Kebakaran terjadi sekitar pukul 20.10 WIB. Sebanyak 52 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan didukung 30 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, petugas PLN, PMI, AGD Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Tagana Dinas Sosial, Polsek, Koramil dan relawan.
Kobaran api pun baru padam pada pukul 02.20 WIB pada Sabtu (4/3). BPBD mencatat ada sebanyak 17 korban tewas dan 49 luka berat dan 2 orang luka sedang.
Sementara itu, sebanyak 8 orang dilaporkan hilang. Warga yang merasa kehilangan anggota keluarga diharapkan dapat mengunjungi posko pengungsi di markas PMI Jakarta Utara.
Dalam melaporkan orang hilang, warga akan diminta mengisi formulir dan mengisi data diri orang yang dicari dan data diri pelapor. Setiap pagi, pihak PMI Jakarta Utara akan memberikan update pencarian.
Heri Asmedi, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Jakarta Utara, mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan ulang baik korban di rumah sakit maupun yang mengungsi di titik-titik pengungsian lain. *Arya