Jakarta, PUBLIKASI – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para guru tak hanya fokus mendidik dengan cara memberikan banyak ilmu pengetahuan pada para siswanya. Guru juga harus memahami dan memerhatikan kondisi fisik serta mental para siswa.
Para siswa bukan hanya dibentuk pintar, tapi juga harus menjadi pribadi yang santun, jujur, memiliki budi pekerti yang baik, dan peduli terhadap sesama. Bahkan para guru juga harus membentuk karakter toleran bagi siswanya.
“Tahu mengenai Bhineka Tunggal Ika ini juga sebuah keharusan,” kata Jokowi dalam acara peringatan HUT PGRI dan perayaan Hari Guru yang digelar di Semarang, Sabtu (3/12) seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.
Dia juga mengingatkan, kesehatan mental para siswa sangatlah penting. Sebab ilmu yang tinggi tidak akan berguna jika mental anak tidak sehat.
“Hati-hati mengenai ini, ini sudah lama kita lupakan. Penguasaan ilmu yang hebat jadi sia-sia jika anak didik tidak sehat jiwanya dan tidak sehat badannya. hati-hati mengenai ini,” kata dia.
Kata Jokowi, sakit fisik maupun mental adalah perusak prestasi. Siswa yang pintar secara akademik tapi tidak memiliki fisik dan mental yang sehat nilainya akan sama saja dengan nol.
Oleh karena itu, penting bagi para guru memerhatikan kesehatan jasmani dan mental para siswanya. Jangan sampai terjadi stunting atau gizi buruk hingga masalah mental yang membuat generasi unggul gagal terbentuk.
“Pola hidup sehat, makan sehat, dan olahraga cukup harus dibiasakan sejak dini. Jangan dilupakan, karena tidak ada gunanya berilmu, memiliki keterampilan tinggi kalau mentalnya tidak sehat. Fisiknya tidak sehat. Percuma,” kata dia.